CEK FAKTA: Hoaks Tes Scan MRI Berbahaya Bagi Orang yang Sudah Divaksin
Informasi tes scan MRI berbahaya setelah mendapat vaksin adalah hoaks. Scan MRI tidak berpengaruh dengan vaksin. Karena vaksin tidak mengandung bahan magnet
Sebuah informasi menyebut orang yang sudah divaksin berbahaya jika terkena elektromagnetik dari mesin MRI atau CT scan. Disebut pula, seseorang yang sudah divaksin harus menunggu satu minggu jika ingin melakukan tes CT scan.
-
Kapan CT scan kepala dilakukan pada anak? Jika anak mengalami trauma kepala parah, seperti akibat jatuh dari ketinggian, kecelakaan kendaraan, atau pukulan keras pada kepala, CT scan kepala digunakan untuk mendeteksi adanya patah tulang tengkorak, pendarahan otak, atau cedera internal lainnya.
-
Apa yang dilakukan pada CT scan kepala untuk anak? Prosedur CT scan kepala melibatkan beberapa langkah untuk mendapatkan gambar rinci struktur otak dan tengkorak anak.
-
Bagaimana CT scan jantung mengambil gambar jantung? CT scan jantung adalah prosedur non-invasif yang menggunakan teknologi tomografi terkomputerisasi untuk menghasilkan gambar jantung dan pembuluh darah dalam format 4D.
-
Apa yang terjadi pada wanita tersebut saat ia menjalani pemeriksaan MRI? Seorang wanita baru-baru ini dilaporkan mengalami kecelakaan yang menyakitkan setelah mengabaikan kebijakan “tanpa logam” saat menjalani pemindaian resonansi magnetik (MRI).
-
Bagaimana proses kerja mesin MRI yang menyebabkan kejadian tersebut? MRI beroperasi dengan menggunakan medan magnet yang kuat bersama dengan gelombang radio untuk fokus pada inti hidrogen atau proton yang ada dalam molekul air. Saat inti proton terpapar oleh medan magnet, yang jauh lebih kuat daripada magnet kulkas dengan kekuatan ribuan kali lipat, inti proton ini sejajar.
-
Bagaimana caranya anak tetap diam saat CT scan kepala? Anak harus tetap diam selama prosedur berlangsung untuk mendapatkan gambar yang jelas.
istimewa
"I am warning vaxxed individuals to avoid MRI scans, especially for the 1st few weeks, as some people have been severely affected by the electromagnetism it produces," tulis penyebar informasi tersebut.
Berikut terjemahannya:
"Saya memperingatkan seseorang yang sudah divaksin untuk menghindari tes MRI, terutama untuk minggu pertama, karena beberapa orang telah sangat terpengaruh oleh elektromagnetisme yang dihasilkannya"
Penelusuran
Cek fakta merdeka.com menelusuri informasi tersebut. Hasilnya, informasi elektromagnetik berbahaya bagi orang yang sudah divaksin adalah hoaks.
Dalam artikel AFP Fact Check berjudul "Covid-19 vaccination does not make MRI scans dangerous" pada 8 Oktober 2021, dijelaskan bahwa tes scan MRI aman setelah vaksinasi.
"Sama sekali tidak ada data yang menunjukkan bahwa tes scan MRI dilarang setelah melakukan vaksin Covid-19," kata Lara Boyd, seorang ahli saraf dan profesor di University of British Columbia.
Profesor biofisika medis di University of Toronto, Jean Chen menegaskan vaksinasi bukanlah alasan untuk tidak melakukan tes scan MRI.
"MRI menggunakan gelombang radio dalam medan magnet untuk menghasilkan gambar detail bagian dalam tubuh. Vaksin Covid-19 tidak berpengaruh dalam proses ini, karena vaksin tidak mengandung bahan magnetik," katanya.
Kesimpulan
Informasi tesCT scan berbahaya setelah mendapat vaksin adalah hoaks. Alat scan MRI atauCT scan tidak berpengaruh dengan vaksin. Karena vaksin tidak mengandung bahan magnet.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/lia)