Pengunggah informasi itu menyebutkan vaksin Pfizer mengandung partikel protein virus yang dimasukkan ke tubuh, kemudian partikel itu menular melalui kontak kulit dan pernapasan
Informasi vaksin Pfizer menyebarkan virus beredar di media sosial. Pengunggah informasi itu menyebutkan vaksin Pfizer mengandung partikel protein virus yang dimasukkan ke tubuh, kemudian partikel itu menular melalui kontak kulit dan pernapasan.
Cek fakta merdeka.com menelusuri informasi tersebut. Hasilnya, informasi vaksin Pfizer menularkan virus adalah hoaks.
Dalam artikel turnbackhoas berjudul "[SALAH] Vaksin dengan Pfizer Dapat Menularkan Virus ke Orang yang Belum Divaksin" pada 27 Juli 2021, dijelaskan bahwa vaksin Pfizer tidak mengandung partikel protein.
Advertisement
Menurut juru bicara vaksin Pfizer-BioNTech, vaksin Pfizer tidak mengandung partikel virus apapun, sehingga ketika divaksin tidak ada pelepasan virus yang masuk ke dalam tubuh, pun juga tidak bisa menyebarkan virus ke orang lain.
Pusat Pengendalian dan Penyakit di Amerika Serikat (CDC) menyatakan vaksin Pfizer tidak mengandung virus hidup yang menjadi penyebab Covid-19 dan yang menyebabkan Covid-19, sehingga tidak dapat menularkan virus Covid-19 ke orang lain.
CDC melanjutkan, vaksin Covid-19 yang masuk ke tubuh memberikan instruksi kepada sel tubuh untuk membangun protein, bahkan sedikit protein, untuk merangsang imun tubuh. Ketika imun tubuh merespon, selanjutnya akan terbentuk antibodi yang dapat melindung tubuh dari virus Covid-19.
Melansir dari situs kesehatan online, Health, mengatakan meski sebuah vaksin mengandung virus yang dilemahkan, sangat jarang sekali terjadi kasus orang yang divaksin menyebarkan dan menginfeksi virus ke orang lain.
Kesimpulan
Informasi vaksin Pfizer menyebarkan virus adalah hoaks. Vaksin Pfizer tidak mengandung partikel apapun. Vaksin hanya mengandung virus yang sudah dilemahkan. Sehingga tidak mungkin menularkan virus ke orang lain.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Vaksin cacar api dirancang untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan melawan virus varicella-zoster sebelum virus tersebut aktif kembali.