CEK FAKTA: Hoaks Zona Bahaya di Gunung Merapi Bertambah 10 KM
Informasi zona bahaya di Gunung Merapi bertambah 10 kilometer adalah hoaks. Kabar tersebut sudah beredar sejak tahun 2010
Sebuah foto denah jarak aman dari Gunung Merapi, Yogyakarta yang bertambah 10 kilometer beredar di media sosial. Informasi itu menyebutkan bahwa zona berbahaya di sekitar Gunung Merapi bertambah 10 kilometer sampai 20 kilometer.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Bagaimana cara menjelajahi area sekitar Gunung Merapi? Lava Tour Merapi merupakan salah satu wisata Merapi yang menawarkan petualangan menyusuri area sekitar Gunung Merapi. Ada banyak agen wisata yang membuka Lava Tour Merapi. Biasanya paket Lava Tour Merapi berupa berkeliling area bekas letusan Merapi lengkap dengan Jeep dan pemandu.
-
Apa yang diyakini sebagai pusat kerajaan makhluk halus Gunung Merapi? Mitos Keraton di Gunung Merapi menggambarkan adanya sebuah istana gaib yang terletak di kawah gunung. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, tempat ini sangat sakral dan angker, dianggap sebagai pusat kerajaan makhluk halus Gunung Merapi.
-
Bagaimana cara BPPTKG mengamati aktivitas Gunung Merapi? Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, mengatakan bahwa berdasarkan pengamatan selama enam jam, lava pijar mengalir ke arah barat daya atau ke arah Kali Bebeng.
Twitter/@BPPTKG
"Daerah bahaya MERAPI diperluas jadi 10 KM. Berarti Kaliurang sudah termasuk".
Penelusuran
Menurut penelusuran merdeka.com, informasi zona berbahaya di Gunung Merapi bertambah 10 kilometer adalah hoaks. Dikutip dari akun Twitter resmi @BPPTKG, dijelaskan bahwa foto tersebut beredar sejak tahun 2010.
"Berkaitan dengan banyaknya pertanyaan dan laporan yang masuk terkait informasi di atas, maka kami sampaikan klarifikasi sebagai berikut:
Peta yang beredar merupakan peta daerah bahaya erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010.
Peta ini dimuat dalam jurnal berjudul "The 2010 explosive eruption of Java's Merapi volcano - a '100-year' event" yang diterbitkan oleh Journal of Volcanology and Geothermal Research. Sehingga peta tersebut BUKAN peta ancaman bahaya Merapi saat ini." tulis akun Twitter @BPPTKG.
Kemudian dalam artikel Kompas.com berjudul "[HOAKS] Daerah Bahaya Merapi Diperluas Jadi 10 Km" pada 20 November 2020, dijelaskan bahwa kabar itu hoaks.
Terkait dengan gambar yang tesebar tersebut Kompas.com menghubungi Kepala BPPTKG Hanik Humaida.
Pihaknya menjelaskan peta bahaya Gunung Merapi yang banyak beredar sebagai hal yang tidak benar.
"Hoaks," ujar Hanik dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (20/11/2020).
Kesimpulan
Informasi zona bahaya di Gunung Merapi bertambah 10 kilometer adalah hoaks. Kabar tersebut sudah beredar sejak tahun 2010.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/noe)