Hati-Hati Penipuan Berkedok Layanan Penarikan Uang Gaib
Video layanan penarikan uang gaib mencatut nama media nasional merupakan modus penipuan. Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Beredar unggahan berupa video di Facebook, terkait adanya layanan penarikan uang secara gaib. Layanan ini diklaim bisa membantu perekonomian orang-orang yang memiliki masalah finansial.
Video berdurasi dua menit itu, memperlihatkan seorang dengan kopiah putih duduk di antara uang kertas berserakan di lantai.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Dimana modus penipuan ini terjadi? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Pada detik ke-26, terdengar suara seorang wanita lain menarasikan terkait bukti penarikan uang gaib yang telah dilakukan oleh seseorang yang memiliki ilmu tinggi yang bernama Syeh Abdul Segaf.
Narator itu menambahkan: "Maka dari itu, kami dari tim media berita Tribunnews, menyampaikan kepada masyarakat yang mempunyai masalah ekonomi seperti ingin meningkatkan usaha, mempunyai utang piutang, ingin mempunyai rumah, atau mempunyai masalah keuangan lainnya, dapat menghubungi Syeh Abdul Segaf."
Dalam unggahan tercantum juga nomor WhatsApp agar orang-orang dapat menggunakan layanan penarikan uang gaib itu.
Penelusuran
Dilansir dari AFP, penelusuran dilakukan dengan mencari video asli dalam unggahan yang beredar. Hasilnya, menemukan video asli Tribunnews, yang diunggah pada tanggal 30 November 2021. Berita aslinya tidak menyebut "Syeh Abdul Segaf" maupun skema "penarikan uang gaib".
Video tersebut berisi program program berita News Update Top 10. Pembawa berita bernama Sisca Mawaski, menyampaikan ringkasan berita yang akan dibawakannya, antara lain berita tentang wafatnya putra mendiang Ustadz Arifin Ilham dan penembakan misterius di sebuah exit jalan tol di Bintaro, Jakarta.
Pada detik ke-26, video berita palsu itu memperlihatkan seorang berkopiah putih sedang duduk di antara uang kertas di lantai. Tayangan itu diambil dari video YouTube yang diunggah pada Januari 2013 tentang Taat Pribadi, guru spiritual yang mengklaim mampu menggandakan uang secara gaib.
Taat, yang juga dikenal dengan nama "Dimas Kanjeng", menarik perhatian publik setelah video viral yang menunjukkan dirinya mengenakan jubah putih dan duduk di atas kursi melakukan ritual yang berakhir dengan dia melemparkan uang ke lantai.
Modus Taat akhirnya terbongkar setelah dia ditangkap pada bulan September 2016 atas tuduhan memerintahkan pembunuhan terhadap dua muridnya yang mencoba membongkar kedok praktik penipuannya. Hampir setahun kemudian, di bulan Agustus 2017, ia divonis 18 tahun penjara atas kasus pembunuhan.
Penelusuran juga dilakukan menghubungi nomor WhatsApp yang tertera dalam unggahan di Facebook. Hasilnya, admin nomor WhatsApp itu meminta sejumlah informasi pribadi seperti nama lengkap, alamat, bahkan foto KTP untuk "menerawang" apakah calon penerima layak mendapatkan "uang gaib". Sehingga diindikasi jika nomor tersebut merupakan penipuan.
Kesimpulan
Video layanan penarikan uang gaib mencatut nama media nasional merupakan modus penipuan. Orang yang ada di dalam video telah divonis 18 tahun penjara pada tahun 2017 karena melakukan tindak pembunuhan terhadap muridnya yang ingin membongkar praktik penipuannya.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://periksafakta.afp.com/doc.afp.com.33BT7BK