100 Juta Sudah Angka Kasus Positif Covid-19 di Seluruh Dunia
Dengan jumlah penduduk bumi yang mencapai 7,67 miliar menurut data terbaru Bank Dunia, saat ini diperkirakan satu dari 76 orang di dunia ini positif Covid-19.
Di seluruh dunia kasus positif Covid-19 kini sudah melewati angka 100 juta. Setahun setelah pandemi terdeteksi di Kota Wuhan, China, virus corona masih merajalela dan mengubah hidup miliaran penduduk bumi. Kasus positif terus bertambah di sejumlah negara, korban meninggal masih menanjak, bisnis hancur, pengangguran di mana-mana.
Dilansir laman CNN, Rabu (27/1), pada 15 Januari lalu korban meninggal karena Covid-19 melewati angka 2 juta jiwa, menurut Universitas John Hopkins.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kenapa cromboloni viral di media sosial? Tips Membuat Cromboloni saat ini tengah ramai menjadi perbincangan di media sosial khususnya Tiktok.
-
Mengapa Cromboloni viral? Jajanan yang tengah naik daun ini berasal dari gabungan dua kata, yaitu "Croisant" dan "Bomboloni".
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
Meski angka dua juta jiwa itu cukup mengerikan namun para ahli mengatakan angka yang sebenarnya jauh lebih tinggi. Selama ini hanya mereka yang terkonfirmasi meninggal karena Covid-19 yang masuk dalam angka, sedangkan mereka yang meninggal tanpa keterangan jelas diagnosanya tidak termasuk hitungan.
Begitu pula dengan orang yang mengalami gejala positif tanpa menjalani tes untuk memastikannya. Pengujian hingga kini masih kurang memadai di banyak negara.
Dengan jumlah penduduk bumi yang mencapai 7,67 miliar menurut data terbaru Bank Dunia, saat ini diperkirakan satu dari 76 orang di dunia ini positif Covid-19.
Meski sejumlah negara menerapkan pembatasan hingga penutupan sekolah dan pusat bisnis, virus corona masih menyebar tak terkendali hingga ke setiap benua.
Dunia melewati angka satu juta positif Covid-19 pada 2 April dan 10 juta pada 28 Juni, menurut data Universitas John Hopkins.
Pada 7 November dunia mencatat 50 juta kasus. Sejak itu angkanya terus menanjak cepat. Angka 90 juta tercatat baru terjadi hanya tiga pekan lalu pada 10 Januari.
Sekitar seperempat kasus saat ini dilaporkan terjadi di Amerika Serikat. Lebih dari 400.000 orang meninggal karena Covid-19 di AS di akhir masa jabatan Presiden Donald Trump.
Negara di peringkat kedua untuk angka kasus adalah India yang mencakup sepersepuluh dari kasus positif di seluruh dunia. Angka kematian di India sudah mencapai 152.000 menurut Universitas John Hopkins.
Brasil melaporkan angka 8,8 juta kasus positif dengan 217.000 kematian, urutan kedua angka kematian setelah AS.
Eropa juga kewalahan dihantam pandemi dan banyak negara masih bergelut menghadapi gelombang kedua penularan. Inggris menjadi negara terparah di Benua Biru dengan angka kasus mencapai 3,6 juta dan lebih dari 100.000 kematian, urutan kelima di dunia.
(mdk/pan)