122 Pelajar Indonesia ditipu sindikat pengirim calon mahasiswa Al Azhar Kairo
122 Pelajar Indonesia ditipu sindikat pengirim calon mahasiswa Al Azhar Kairo. Mereka dilaporkan menyerahkan sejumlah uang dan dijanjikan masuk ke universitas tersebut tanpa serangkaian tes yang seharusnya dijalani.
Sebanyak 122 pelajar Indonesia menjadi korban penipuan sindikat pengirim calon mahasiswa Al Azhar di Kairo, Mesir. Mereka dilaporkan menyerahkan sejumlah uang dan dijanjikan masuk ke universitas tersebut tanpa serangkaian tes yang seharusnya dijalani.
Namun kini, mereka dibiarkan terombang-ambing tanpa kejelasan akan nasib mereka di Negeri Piramida.
-
Apa yang ditemukan petani di Mesir? Seorang petani di Ismailia, Mesir menemukan sebuah prasasti batu kuno berusia 2.600 tahun yang didirikan oleh Firaun Apries, yang memerintah Mesir dari tahun 589 hingga 570 SM.
-
Apa yang Meisya Siregar lakukan di Mesir? Meisya Siregar terlihat berada di Mesir, dan ia membagikan momen keberadaannya di sebuah bangunan bersejarah di negara tersebut di Instagram dengan akun Berada di Mesir Bangunan itu terlihat dari kejauhan, dan Meisya Siregar menggunakan bangunan itu sebagai latar belakang dalam fotonya.
-
Bagaimana patung banteng Mesir ditemukan? Empat belas tahun kemudian, pada 1966, patung banteng Apis dari perunggu Mesir ditemukan di halaman sekolah yang sama oleh seorang siswa yang sedang melakukan kelas olahraga di luar ruangan. Saat melompat, salah satu anak laki-laki mendarat di atas paku yang menonjol dari tanah.
-
Siapa yang menemani Meisya Siregar di Mesir? Kebahagiaan terpancar dari Meisya Siregar bersama Bebi Romeo. Mereka terlihat selalu harmonis dan bahagia.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Apa yang ditemukan oleh peneliti di dekat Piramida Mesir? Para peneliti telah lama menduga banyak piramida dibangun di samping saluran Sungai Nil yang mengering. Piramida Giza, piramida terbesar di Mesir, berada di tengah gurun dan sangat jauh dari tepian Sungai Nil. Namun penelitian baru menunjukkan dulunya piramida ini berada di samping cabang utama Sungai Nil yang dipenuhi oleh perahu.
"Ini mengenai kasus pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan di Al Azhar. Jadi, ada 122 pelajar yang masuk ke Kairo tanpa prosedur, artinya mereka berangkat tanpa melalui seleksi dari Kementerian Agama dan tidak mendapat ijazah lulus masuk ke Al Azhar," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal, saat menggelar jumpa pers di Kementerian Luar Negeri Jakarta Pusat, Kamis (8/3).
"Mereka diberangkatkan oleh sindikat pengirim pelajar yang merupakan WNI di Indonesia bekerja sama dengan WNI di Mesir," lanjut Iqbal.
Kasus pelajar korban penipuan itu pertama kali terbongkar saat mereka melakukan demonstrasi di KBRI menuntut diberikan ijazah kelulusan masuk ke Al Azhar.
"Mereka menggelar demo di KBRI dan meminta ijazah kelulusan. Namun, secara moral kan tidak bisa berikan. Mereka mengaku sudah membayar Rp 20-25 juta yang termasuk tiket penerbangan, biaya asrama, dan dipastikan diterima di Al Azhar," jelas Iqbal.
Pemerintah berupaya mencarikan solusi bagi para pelajar tersebut agar proses pendidikan mereka bisa dilanjutkan. Oleh karena itu, dilakukan pertemuan antara perwakilan dari kedua negara untuk membahas mengenai cara terbaik dalam menyikapi masalah ini.
"Tanggal 17 Februari kemarin, Kemenlu sudah memfasilitasi pertemuan antara pihak Kemlu, wakil dari dubes di Kairo, wakil dari kementerian pendidikan dan kebudayaan, wakil dari kementerian agama, dan wakil dari asosiasi alumni Al Azhar di Indonesia. Rencananya, pertengahan Maret kami akan melakukan tes terhadap 122 orang tersebut sehingga ijazah lulus tes bahasa bisa dikeluarkan. Itu yang diperlukan agar Al Azhar bisa menerima pendaftaran mereka," pungkasnya.
Baca juga:
Putra mahkota Saudi bertemu Presiden Mesir bahas investasi
Dua mumi bertato ditemukan di Mesir
Penampakan tato tertua sejagat di tubuh mumi Mesir kuno
15 Orang tewas dalam kecelakaan kereta di Mesir
Menyusuri pemakaman kuno berusia 2.000 tahun di Mesir