Ahli PBB sebut sanksi terhadap Iran 'tidak adil dan ambigu'
Dalam pernyataannya, Jazairy mempertanyakan apakah AS akan menyediakan makanan dan obat-obatan kepada jutaan orang Iran yang tidak mampu lagi membelinya.
Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa Idriss Jazairy mengecam sanksi AS terhadap Iran dan menyebut bahwa sanksi tersebut "tidak adil dan berbahaya".
Dalam pernyataan tertulis, pelapor khusus tentang dampak negatif sanksi mengatakan: "Sanksi yang tidak adil dan berbahaya ini menghancurkan ekonomi dan mata uang Iran, membuat jutaan orang jatuh miskin dan membuat barang impor tidak terjangkau."
-
Kapan Masoud Pezeshkhian terpilih sebagai presiden Iran? Kandidat presiden dari kalangan reformis Iran, Masoud Pezeskhian terpilih sebagai presiden Iran kesembilan pada Sabtu (6/7). Dia mengalahkan kandidat dari kelompok konservatif, Saeed Jalili, seperti dilaporkan kantor berita Tasnim.
-
Mengapa Mehran Karimi Nasseri meninggalkan Iran? Nasseri melarikan keluar dari negaranya setelah Iran mengalami depresi perekonomian dan berbagai persoalan sosial akibat revolusi tahun 1979 dan perang Iran-Irak yang berlangsung delapan tahun.
-
Kenapa presiden baru Iran ingin lebih dekat dengan Amerika Serikat? Menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015, dan bahkan menjalin hubungan dengan AS," tulis Sadeghi.
-
Kenapa militer Israel menembak kendaraan PBB? “Kami mengutuk keras kekejaman yang sedang berlangsung yang dilakukan oleh pendudukan Israel baik terhadap warga Palestina maupun pekerja bantuan asing di Gaza,” demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah di Gaza.
-
Mengapa pemerintah Iran memeriksa bandara? Dilansir Middle East Eye, Sabtu (3/8), menurut sejumlah sumber yang mengetahui penyelidikan dan berbicara kepada the New York Times, aparat keamanan juga memeriksa bandara internasional dan domestik Teheran dengan mengamati rekaman kamera ruang kedatangan dan keberangkatan serta memeriksa daftar penerbangan.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
Pada 6 Agustus, AS kembali memberlakukan sanksi ekonomi babak pertama terhadap Iran, yang terutama menargetkan sektor perbankan negara itu.
Sanksi tersebut dimaksudkan untuk menghalangi akuisisi Teheran terhadap mata uang AS, perdagangan logam mulia, transaksi bank dalam mata uang Iran, kegiatan yang terkait dengan utang negara Iran, dan sektor otomotif negara itu.
Dalam pernyataannya, Jazairy mempertanyakan apakah AS akan menyediakan makanan dan obat-obatan kepada jutaan orang Iran yang tidak mampu lagi membelinya.
"Sistem saat ini menciptakan keraguan dan ambiguitas yang membuat semua itu tidak mungkin bagi Iran untuk mengimpor barang-barang kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ini. Ketidakjelasan ini menyebabkan 'efek menakutkan' yang mungkin menyebabkan kematian dalam diam di rumah sakit karena obat-obatan habis, sementara media internasional gagal untuk memerhatikan," kata Jazairy dilansir dari laman Anadolu, Kamis (23/8).
Pelapor khusus mendesak AS untuk menunjukkan komitmennya mengizinkan komoditas pertanian, makanan, obat-obatan, dan peralatan medis ke Iran dengan mengambil langkah nyata dan konkret untuk memastikan bahwa bank, lembaga keuangan dan perusahaan dapat dengan cepat dan bebas diyakinkan bahwa impor yang relevan dan pembayaran diizinkan.
"Sanksi harus adil, dan tidak boleh mengarah pada penderitaan orang yang tidak bersalah," tambah Jazairy.
Baca juga:
Jerman akan kaji ulang kemitraan dengan AS
Uni Eropa janji akan bantu Iran soal Sanksi AS atas minyak
Iran luncurkan senjata rudal balistik terbaru
China akan tetap berbisnis dengan Iran meski diancam Donald Trump
Trump ancam negara yang masih berbisnis dengan Iran
Sanksi kembali diterapkan, Trump larang negara lain berbisnis dengan Iran