Amnesty International Tuding Taliban Bunuh 13 Warga Etnis Hazara di Afghanistan
Sebelas dari korban pembunuhan 30 Agustus adalah mantan anggota Pasukan Keamanan Pertahanan Nasional Afghanistan, dan dua adalah warga sipil, kata laporan penyelidikan dari Amnesty.
Lembaga pembela hak asasi Amnesty International menuding pasukan Taliban membunuh 13 etnis Hazara — termasuk sembilan mantan tentara pemerintah yang menyerah dan seorang gadis 17 tahun — di Provinsi Daykundi Afghanistan pada 30 Agustus lalu.
Sejak penarikan mundur pasukan AS dari Afghanistan dan pengambilalihan Taliban, terdapat kekhawatiran etnis minoritas dan agama yang telah lama dianiaya, seperti kelompok etnis minoritas Syiah Hazara, akan menjadi sasaran sama seperti di bawah pemerintahan Taliban sebelumnya.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
Sebelas dari korban pembunuhan 30 Agustus adalah mantan anggota Pasukan Keamanan Pertahanan Nasional Afghanistan, dan dua adalah warga sipil, kata laporan penyelidikan dari Amnesty. Pembunuhan tersebut terjadi di desa Kahor, di distrik Khidir di Provinsi Daykundi.
"Taliban secara ilegal mengeksekusi sembilan Pasukan Keamanan Pertahanan Nasional Afghanistan saat mereka sudah menyerah, pembunuhan yang tampaknya merupakan kejahatan perang. Dua warga sipil tewas ketika mereka berusaha melarikan diri dari daerah itu, termasuk seorang gadis berusia 17 tahu," jelas Amnesty dalam rilis kemarin, mengutip sejumlah saksi mata.
Amnesty menjelaskan sudah memverifikasi gambar dan bukti video yang direkam setelah insiden tersebut dan menyusun peristiwa dalam garis waktu, dimulai dari Taliban menguasai Provinsi Daykundi pada 14 Agustus.
CNN tidak dapat secara independen memverifikasi temuan investigasi tersebut.
CNN telah menghubungi Taliban untuk memberikan komentar.
"Eksekusi berdarah dingin ini adalah bukti lebih lanjut Taliban melakukan pelanggaran mengerikan sama seperti yang mereka lakukan selama pemerintahan mereka sebelumnya di Afghanistan. Mereka berulang kali melanggar hak orang-orang yang mereka anggap sebagai musuh mereka, bahkan membunuh mereka yang telah menyerah," jelas pernyataan dari Sekretaris Jenderal Amnesty International Agnes Callamard dalam rilis berita, seperti dilansir CNN, Selasa (5/10).
"Taliban mengatakan mereka tidak menargetkan mantan pegawai pemerintah sebelumnya, tetapi pembunuhan ini bertentangan dengan klaim tersebut."
Reporter magang: Ramel Maulynda Rachma
Baca juga:
Taliban Tunjuk 38 Pejabat Baru Pemerintahan Tapi Tidak Ada Satu Pun Perempuan
Sejumlah Warga Sipil Afghanistan Tewas dalam Ledakan di Luar Masjid di Kabul
Jenderal AS: ISIS & Al-Qaidah Bisa Bangkit Lagi di Afghanistan dalam Waktu 6-36 Bulan
Keriangan Anggota Taliban Menaiki Sejumlah Atraksi di Taman Bermain di Kabul
Taliban Peringatkan AS Berhenti Terbangkan Drone di Wilayah Udara Afghanistan
Jenderal AS Akui Amerika Gagal di Afghanistan