Anak & Remaja dengan Covid-19 Tanpa Gejala Kembangkan Kekebalan Berbulan-Bulan
Anak-anak dan remaja yang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala sampai gejala ringan ditemukan memiliki respons kekebalan yang kuat sampai empat bulan setelah terinfeksi, menurut penelitian penting terbaru.
Anak-anak dan remaja yang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala sampai gejala ringan ditemukan memiliki respons kekebalan yang kuat sampai empat bulan setelah terinfeksi, menurut penelitian penting terbaru.
Penelitian yang dilakukan peneliti Duke Health yang berbasis di AS dan muncul di jurnal JCI Insight, menemukan bahwa anak-anak dan remaja yang sebelumnya terinfeksi Covid-19 mengembangkan respons kekebalan yang bisa menetralisir virus SARS-CoV-2. Lebih jauh, respons ini sebanding atau lebih unggul dari yang diamati pada orang dewasa.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
“Temuan-temuan ini memberikan harapan, khususnya karena kita tidak bisa memvaksinasi anak-anak di bawah usia 12 tahun,” jelas salah satu penulis penelitian, Jillian Hurst, yang juga asisten profesor di Departemen Pediatri Fakultas Kedokteran Universitas Duke.
“Penelitian menunjukkan anak-anak yang memiliki infeksi ringan atau bahkan mereka yang tidak bergejala, mengembaghkan respons imun yang memberikan perlidungan terhadap infeksi di masa depan,” lanjutnya, dilansir Al Arabiya, Senin (19/7).
Para peneliti mengevaluasi respons kekebalan spesifik SARS-CoV-2-pada 69 anak-anak dan remaja, yang usianya mulai dari dua bulan sampai 21 tahun. Rata-rata usia peserta adalah 11,5 tahun, dan 51 persen merupakan perempuan.
Para peneliti mengukur respons kekebalan di antara anak-anak dan remaja dengan gejala ringan dan tanpa gejala Covid-19 dan menemukan respons antibodi tidak berbeda berdasarkan adanya gejala, dan antibodi penetralisir SARS-CoV-2 tetap dapat dideteksi pada sebagian besar peserta hingga empat bulan setelah infeksi.
Para peneliti juga membandingkan respon imun anak-anak dengan orang dewasa. Mereka menemukan semua anak, tanpa memandang kelompok usia, memiliki tingkat antibodi yang setara atau sedikit lebih tinggi daripada orang dewasa pada dua bulan dan empat bulan setelah infeksi akut.
Sebagian besar penelitian tentang respons imun anak-anak terhadap SARS-CoV-2 fokus pada pasien yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 parah atau sindrom inflamasi multi-sistem pada anak-anak (MIS-C), atau menilai kekebalan hanya selama infeksi akut.
“Penelitian kami memberikan informasi penting bahwa respons imun spesifik SARS-CoV-2, terlepas dari tingkat keparahan penyakit, dapat menurun dari waktu ke waktu lebih lambat pada anak-anak dan remaja.”
Penulis studi mengatakan temuan itu menunjukkan bahwa menyuntik anak-anak kecil dengan vaksin Covid juga dapat memperoleh tingkat perlindungan yang sama atau lebih besar daripada orang dewasa.
Baca juga:
Jemaah Haji Mendoakan Dunia Bebas Covid-19 Saat Wukuf di Arafah
Erick Thohir Minta Maaf Penanganan Pandemi Covid-19 Belum Optimal
Erick Thohir: BUMN Bagian Ekosistem Kesehatan Terpadu Hadapi Pandemi Covid-19
Pembatasan Dicabut, Anak Muda Inggris Asyik Berpesta di Klub Malam
Update Kasus Kematian Covid-19 di Indonesia per 19 Juli 2021