Arab Saudi danai kampanye Hillary Clinton
Sumbangan dana Saudi mencapai 20 persen dari total ongkos kampanye Hillary atau setara Rp 564 miliar.
Arab Saudi menjadi pendonor dana kampanye terbesar bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Hillary Clinton.
Laporan yang muncul dari kantor berita Yordania, Petra News Agency, kemarin itu menyebutkan Pangeran Saudi Muhammad bin Salman menyatakan Riyadh menyumbang 20 persen dari total dana kampanye Hillary. Namun laporan itu kemudian dihapus dan Petra Newsw Agency belum memberi keterangan.
Menurut aturan di AS, negara lain tidak boleh menjadi penyumbang dana kampanye bagi kandidat presiden.
Situs Middle East Eye melaporkan, Senin (13/6), Institut Seputar Teluk yang berbasis di Washington mempublikasikan kembali berita dari kantor berita berbahasa Arab itu dengan mengutip pernyataan Muhammad bin Salman yang mengatakan Saudi sudah memberikan sejumlah besar uang kepada Clinton.
"Arab Saudi selalu menyokong dana bagi Partai Republik dan Demokrat di Amerika, termasuk pemilu presiden kali ini. Saudi menyumbang 20 persen dana kampanye Hillary Clinton meski sejumlah kalangan tidak mendukung calon presiden perempuan," kata laporan itu mengutip Muhammad bin Salman.
Komisi Pemilihan Umum AS melaporkan dalam dua tahun belakangan Clinton sudah mengumpulkan dana kampanye sebesar lebih dari USD 211,78 juta. Itu berarti 20 persennya adalah sebesar USD 42,35 juta atau setara Rp 564 miliar.
Laporan itu muncul malam sebelum Pangeran Muhammad bin Salman melawat resmi ke AS. Kantor berita Saudi kemarin mengabarkan Salman akan ke AS untuk membahas kerja sama AS-Saudi.
Selain itu dia juga akan membahas soal rencana Saudi memperluas ekonominya selain ketergantungan terhadap minyak dengan sejumlah perusahaan keuangan di AS.
Hubungan erat antara Kerajaan Saudi dengan Clinton sudah terjalin sejak 2008. Pada tahun itu Kerajaan Saudi menyumbang dana sebesar USD 10 juta dan USD 25 juta kepada Yayasan Clinton, lembaga amal yang didirikan mantan presiden Bill Clinton dan Hillary.
Tahun lalu Pusat Studi dan Seputar Media di Kerajaan Saudi membayar perusahaan hubungan masyarakat the Podesta Group sebesar USD 200 ribu untuk proyek selama satu bulan. Podesta Group adalah perusahaan yang didirikan pada 1988 oleh John dan Tony Podesta. John Podesta kini adalah ketua kampanye Hillary.
Pihak panitia kampanye Hillary belum berkomentar atas kabar ini.