Arkeolog Bingung, Ada Saluran Misterius Berusia 2.800 Tahun di Yerusalem
Arkeolog menemukan jaringan saluran kuno yang berasal dari zaman Raja Yoas dan Amazia sekitar 2.800 tahun lalu di Yerusalem.
Arkeolog yang tengah melakukan penggalian di Yerusalem mengungkapkan sebuah temuan menarik berupa jaringan saluran kuno yang berasal dari zaman Raja Yoas dan Amazia, sekitar 2.800 tahun lalu.
Arkeolog Bingung, Ada Saluran Misterius Berusia 2.800 Tahun di Yerusalem
Pertama di Israel
Temuan ini menjadi yang pertama di Israel. Demikian diumumkan oleh Otoritas Kepurbakalaan Israel (IAA) Rabu kemarin. Wilayah taman nasional tempat struktur-struktur ini ditemukan juga termasuk situs arkeologi Kota Daud, yang oleh kebanyakan ahli dianggap sebagai tempat pemukiman asli Yerusalem.
Alur-alur yang terukir dalam batuan ini diyakini digunakan untuk merendam jenis produk tertentu, meskipun tujuan pastinya masih samar bagi para arkeolog. Pernyataan yang dikeluarkan oleh IAA dan Universitas Tel Aviv menyebutkan tujuan sebenarnya dari alur-alur kuno ini masih belum jelas, meskipun kemungkinan digunakan oleh penduduk Yerusalem kuno untuk keperluan tertentu.
-
Apa yang unik dari masjid kuno ini di Israel? “Yang unik di masjid ini adalah berkembangnya keramik abad ke-7 di situs tersebut, menjadikannya salah satu masjid paling awal di dunia.”
-
Siapa yang menemukan pangkalan militer Romawi kuno di Israel utara? Arkeolog menemukan reruntuhan pangkalan legiun Romawi kuno berusia 1.800 tahun di Israel utara, seperti yang diumumkan Badan Kepurbakalaan Israel.
-
Apa yang ditemukan di kota kuno ini? Mereka menemukan monumen-monumen yang mengesankan dan mengumpulkan data yang menambah pengetahuan tentang sejarah kota Yunani Kuno ini.
-
Apa yang ditemukan di kota kuno itu? Puing-puing yang ditemukan dari situs tersebut termasuk tembikar, manik-manik, patung, bagian dinding, serta tulang dan gigi manusia, dengan penanggalan karbon yang menunjukkan bahwa benda-benda tersebut berusia hampir 9.500 tahun, menurut laporan BBC News pada saat itu.
-
Apa benda kuno yang ditemukan arkeolog di dekat Beersheba? Arkeolog menemukan bejana unik berusia 6.000 tahun saat melakukan penggalian di dekat Beersheba, wilayah yang diklaim oleh Israel.
-
Dimana lokasi penemuan kuburan kuno ini? Mereka menemukan situs pemakaman kuno berasal dari 2.500 tahun lalu. Situs ini berlokasi di Israel selatan, di simpang penting di mana para pedagang dari berbagai kebudayaan biasa bertemu dan bertukar barang dan sumber daya lainnya.
Tes forensik terhadap alur-alur tersebut tidak menunjukkan adanya jejak darah, sehingga mengindikasikan alur-alur ini tidak digunakan untuk penyembelihan hewan. Selain itu, alur-alur ini juga tidak dirancang untuk mengalirkan air dalam jumlah besar.
Menurut IAA, struktur-struktur kuno ini merupakan yang pertama kali ditemukan di Israel. Hal ini menimbulkan keunika karena tidak ada struktur serupa yang pernah ditemukan Israel sebelumnya. Para peneliti hanya bisa berspekulasi tentang tujuan sebenarnya dari alur-alur ini, namun lokasi sentral mereka menyiratkan produk yang diproduksi terkait dengan ekonomi Istana atau Bait Suci.
Penemuan ini menjadi semakin menarik karena struktur-struktur ini masih digunakan pada masa berdirinya Kuil Pertama di kota ini, seperti yang diungkapkan oleh para peneliti.
Sumber: Arkeonews
merdeka.com
Fungsi khusus
Penggalian yang dilakukan oleh IAA dan Universitas Tel Aviv di Taman Nasional Kota Daud mengungkapkan dua instalasi yang terletak sekitar 10 meter satu sama lain, yang diduga mungkin bagian dari satu instalasi besar yang memiliki fungsi khusus.
- Sandal Romawi Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Dasar Sumur, Arkeolog Ungkap Pemiliknya
- Arkeolog Temukan Permukiman Kuno Zaman Neolitikum, Ada Bangunan Kayu Berusia 7.300 Tahun
- Arkeolog Temukan Pusat Kerajinan dan Sepatu Romawi Berusia 1.700 Tahun, Ada Tulang dan Kulit Sapi
- Arkeolog Temukan Makam Pendeta Berusia 3.000 Tahun, Jasadnya Dikubur dengan Wajah Menghadap ke Bawah
Sumber: Arkeonews
Meskipun ada beberapa perbedaan dalam desain dan kontruksi alur-alur ini, tetapi jelas keduanya memiliki kesamaan yang cukup signifikan. Alur-alur ini memiliki kedalaman sekitar lutut dan terbagi dalam dua kelompok yang berjarak 10 meter.
Terbuat dari batu, alur-alur ini memiliki lebar sekitar 30 cm dan tinggi 50 cm. Salah satu hal yang menarik adalah alur-alur ini tidak terhubung dengan sumber air lainnya, dan tidak digunakan untuk pembuangan air atau limbah.
Sumber: Arkeonews
Peneliti dari Universitas Tel Aviv, Yuval Gadot, mengungkapkan kebingungannya terhadap temuan ini, terutama saat menemukan instalasi kedua di bagian selatan situs penggalian.Temuan ini menjadi semakin penting karena memberikan wawasan baru tentang sejarah kuno Yerusalem dan cara hidup penduduknya pada masa itu. Penemuan ini memberikan petunjuk berharga tentang berbagai aktivitas yang mungkin dilakukan oleh penduduk kota pada masa lampau, seperti pembuatan tekstil, produksi makanan, dan pelaksanaan ritual keagamaan.
Dengan penanggalan yang dilakukan oleh para peneliti, instalasi alur ini diyakini tidak lagi digunakan pada akhir abad ke-9 SM, pada masa pemerintahan raja-raja Yehuda, Yoas dan Amazia.