Assad Puji Trump Presiden Terbaik AS dan Musuh yang Jujur
Presiden Suriah, Bashar Al-Assad menyatakan timpalannya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump adalah presiden AS terbaik, menyebutnya sebagai "musuh yang jujur".
Presiden Suriah, Bashar Al-Assad menyatakan timpalannya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump adalah presiden AS terbaik, menyebutnya sebagai "musuh yang jujur".
"Dia bukanlah presiden yang baik karena kebijakan-kebijakannya, tapi karena dia paling terbuka. Beberapa Presiden AS pernah membuat kekeliruan dan kejahatan politik, dan menerima Nobel untuk itu," jelasnya dalam sebuah wawancara yang disiarkan televisi nasional Suriah, dilansir dari Middle East Monitor, Sabtu (2/11).
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Bagaimana Ismail Haniyeh tewas? Kamis lalu New York Times, melaporkan Haniyeh tewas karena bom yang diletakkan di kamarnya dua bulan sebelumnya.
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
Assad mengatakan, kecenderungan Trump untuk mengungkapkan pikirannya secara langsung tanpa tedeng aling-aling dibandingkan para pendahulunya, seperti mengatakan 'kami ingin minyak', 'kami ingin menyingkirkan orang tertentu', 'kami ingin menyediakan layanan dengan imbalan uang', menurutnya adalah kebenaran.
"Ini adalah kebijakan AS. Apa yang lebih baik dari musuh yang terbuka?" ujarnya.
Dia juga menyinggung operasi terbaru AS yang menyerang pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi pekan lalu. Assad mengatakan tak pernah ada komunikasi pihaknya dengan AS terkait operasi tersebut.
"Kami tidak ada hubungannya dengan pembersihan itu. Tidak ada komunikasi antara kami dan pejabat Amerika. Selain itu, kami tidak dapat memastikan apakah dia (Baghdadi) benar-benar tersingkir atau tidak," jelasnya.
Kelompok teroris internasional itu, lanjutnya, bisa dengan mudah mengubah nama dan menunjuk pemimpin baru mereka. Dan menurutnya ideologi ISIS akan terus hidup. Kebijakan luar negeri AS tak bisa memperbaiki ideologi tersebut.
"Sejauh menyangkut pembunuhan al-Baghdadi, kebijakan AS tidak berbeda dengan apa yang umum di Hollywood - semuanya didasarkan pada imajinasi," cetusnya.
Mantan Presiden AS Barack Obama lebih keras terhadap rezim Assad dan secara terbuka menentangnya. Sementara pemerintahan Trump telah mengalihkan fokusnya mengalahkan ISIS, mempersenjatai dan mendukung Kurdi, dan menentang operasi Turki.
Baca juga:
Pemimpin Baru ISIS, Donald Trump: Kami Tahu Persis Siapa Dia
Assad Ragukan Kematian Baghdadi, Kecam Skenario Amerika
Anjing yang Ikut Buru Baghdadi hingga Tewas Bakal Dapat Medali Kehormatan
'Kami Tidak Melihat Mayatnya', Teori Konspirasi Beredar Usai Kabar Kematian Baghdadi
ISIS Akui Baghdadi Tewas, Umumkan Pengganti
Baghdadi Bayar Musuh Buat Perlindungan Tapi Dikhianati Orang Dekatnya Sendiri