Banyak WNI kena masalah di Malaysia, pemerintah harus kerja ekstra
Banyak WNI kena masalah di Malaysia, pemerintah harus kerja ekstra. Upaya perlindungan WNI terus dilakukan pemerintah Indonesia, terutama Kementerian Luar Negeri. Menlu Retno sendiri saat ini berada di Negeri Jiran untuk membicarakan beberapa langkah agar terbentuk solusi dari masalah tersebut.
Maraknya masalah melibatkan warga negara Indonesia (WNI) bekerja di luar negeri, khususnya Malaysia, membuat pemerintah harus bekerja lebih keras dalam memberikan perlindungan. Berbagai upaya dilakukan, terutama bagi para pejuang devisa negara yang terkena masalah hukum.
"Kalau kita dengar di Malaysia banyak sekali para WNI yang harus menghadapi masalah hukum. Rata-rata masalahnya terkait dengan ketenagakerjaan seperti gaji tidak dibayar, penganiayaan, pelanggaran keimigrasian, atau tindakan kriminal seperti narkoba, perdagangan manusia, dan pembunuhan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir atau akrab disapa Tata saat menggelar jumpa pers di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Rabu (15/3).
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Kapan TNI dibentuk secara resmi? Sehingga pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan secara resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
-
Kapan WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Bagaimana prajurit TNI ini bertemu dengan calon istrinya? Lebih lanjut ia menceritakan bahwa awal perkenalan keduanya bermula dari media sosial. Menariknya selama berpacaran 3 tahun mereka hanya bertemu satu kali saja di kehidupan nyata.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah guna memastikan keselamatan dan perlindungan WNI di Malaysia, yaitu dengan kunjungan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke sana. Lawatan ini dilakukan untuk membicarakan beberapa langkah agar terbentuk solusi dari permasalahan tersebut.
"Kunjungan Menlu Retno dilakukan untuk menunjukkan betapa fokusnya pemerintah dalam melindungi WNI di Malaysia. Beberapa strategi perlindungan juga turut diangkat dalam pertemuan antara lain pencegahan, deteksi dini, dan indirect repons. Itulah yang selalu didorong oleh pemerintah," jelas Tata.
Adapun masalah baru menimpa WNI di Malaysia adalah kasus pembunuhan Kim Jong-nam, kakak tiri penguasa Korea Utara Kim Jong-un. Salah satu WNI bernama Siti Aisyah diduga kuat menjadi pelaku utama pada kasus pembunuhan tersebut. Selain itu, seorang WNI juga diduga terlibat dalam upaya penyerangan rombongan Raja Arab Saudi di Negeri Jiran beberapa waktu lalu.
Terkait kasus Siti Aisyah, Tata menuturkan pemerintah terus melakukan upaya perlindungan serta bantuan hukum bagi yang bersangkutan guna didapatkan putusan yang seadil-adilnya. "Bantuan hukum terus diupayakan. Kami sendiri akan terus memegang prinsip innocent until proven guilty bagi Siti Aisyah. Semoga akan didapatkan peradilan yang seadil-adilnya bagi yang bersangkutan," tandasnya.
Baca juga:
Di depan istri Najib, Megawati minta Malaysia setop kekerasan ke WNI
Pemerintah terus upayakan perlindungan buat WNI bekerja di Malaysia
Hary Tanoe janji siapkan pesawat pulangkan TKI bermasalah
Pemerintah didesak usut meninggalnya TKW Indonesia di Malaysia