Benarkah Ada Campur Tangan AS di Balik Demo Hong Kong?
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kemarin menanggapi peristiwa demo Hong Kong lewat akun Twitternya. Trump menyinggung soal pasukan paramiliter China yang sudah mendekati perbatasan Hong Kong.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kemarin menanggapi peristiwa demo Hong Kong lewat akun Twitternya. Trump menyinggung soal pasukan paramiliter China yang sudah mendekati perbatasan Hong Kong.
"Intelejen kami telah memberi tahu bahwa pemerintah China mengerahkan pasukan ke perbatasan Hong Kong. Setiap orang harus tenang dan aman!" kata Trump dalam cuitannya di Twitter kemarin.
-
Apa yang Dara Fu lakukan di Hong Kong? Berada di Hong Kong Dara Fu menghadapi musim dingin Hong Kong dengan cara unik, ia berpose imut sambil menikmati es krim, tidak terpengaruh oleh dinginnya.
-
Apa yang dimaksud dengan HKG PKK? Pembukaan Hari Kesatuan Gerak (HKG) TP PKK ke-51 Provinsi Maluku Utara dipusatkan di Kabupaten Pulau Taliabu berlangsung meriah.
-
Apa yang dilakukan Caesar Hito dan Felicya Angelista di Hongkong? Berlibur bersama anak-anak, tidak heran jika pasangan selebriti ini juga mengunjungi Disneyland Hongkong.
-
Apa yang dilakukan anggota Podkesmas di Disneyland Hong Kong? Selama berada di Disneyland, keempat anggota Podkesmas ini berubah jadi hot daddy yang siap siaga.
-
Bagaimana cara Dara Fu menghadapi musim dingin di Hong Kong? Berada di Hong Kong Dara Fu menghadapi musim dingin Hong Kong dengan cara unik, ia berpose imut sambil menikmati es krim, tidak terpengaruh oleh dinginnya.
-
Siapa yang memulai Hari Jomblo di Tiongkok? Pada awalnya, cerita Hari Jomblo dimulai pada tahun 1993 di Universitas Nanjing oleh para mahasiswa yang merayakan kelajangan dengan membeli hadiah untuk diri mereka sendiri.
Pemerintah China merespons pernyataan Trump itu dengan meminta AS untuk tidak campur tangan dalam masalah ini.
Tak hanya itu China juga sebelumnya menuding AS berada di balik demo Hong Kong.
Orang Berwajah Amerika
Pada 30 Juli lalu Direktorat Jenderal Departemen Informasi Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying menjawab pertanyaan soal demo Hong Kong yang sudah berlangsung sejak Juni.
"Dalam tayangan di media kita melihat orang-orang berwajah Amerika di tengah demonstran di Hong Kong. Kita juga bahkan melihat bendera Amerika di beberapa lokasi. Apa yang sedang dimainkan AS di Hong Kong belakangan ini? AS harus memberi penjelasan kepada dunia," kata Hua, seperti dilansir laman the Globe and Mail, akhir bulan lalu.
Soal bagaimana dia bisa membedakan orang berwajah Amerika dengan non Amerika juga tidak jelas. Paspor tentunya menjadi data yang lebih bisa diandalkan untuk menentukan orang itu warga negara mana.
Soal bendera Amerika, dalang macam apa yang berani terang-terangan membawa bendera Amerika di tengah demo Hong Kong? Kata 'dalang' disebut oleh mantan Kepala Eksekutif Hong Kong Tung Chee-hwa.
Bantahan AS
Kamis lalu Komisi Kementerian Luar Negeri China di Hong Kong juga sempat memanggil pejabat konsulat Amerika untuk meminta keterangan soal laporan media yang mengatakan ada diplomat Amerika yang bertemu dengan aktivis pro-kemerdekaan Hong Kong. Media yang melaporkan kabar itu adalah Ta Kung Pao koran Partai Komunis China. Dalam koran itu ada foto pejabat konsuler Amerika, Julie Eadeh berdiri di lobi hotel JW Marriot dengan pemimpin demo mahasiswa Joshua Wong, Nathan Law, dan anggota kelompok politik mereka, Demosisto. Di foto itu diberi keterangan "Campur Tangan Pihak Asing".
Malam itu juga stasiun televisi pemerintah China, CCTV, menyebut Eadeh adalah 'sosok di balik kerusuhan Hong Kong'.
Dalam pernyataannya, Komisi Kementerian Luar Negeri mengatakan, "Kami mendesak anggota Konsulat Jenderal AS mematuhi hukuman internasional dan berhenti berhubungan dengan unsur anti-China yang membuat kekacauan di Hong Kong."
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS membantah tuduhan China dengan mengatakan diplomat mereka memang rutin bertemu dengan banyak orang di Hong Kong dan pada saat itu bertemu aktivis mahasiswa.
"Diplomat kami juga bertemu dengan pihak pro-pemerintah dan anggota komunitas bisnis Amerika dan jajaran konsuler."
"Ini dilakukan diplomat Amerika setiap hari di seluruh dunia," kata Kementerian Luar Negeri AS.