Bentrokan di Myanmar tewaskan 20 orang dan lima masjid dibakar
Warga kota hingga kini takut keluar rumah. Situasi masih mencekam.
Wit Htein, anggota parlemen Myanmar dari partai oposisi Liga Nasional untuk Demokrasi menyebut sedikitnya 20 orang tewas dalam dua hari bentrokan antara kelompok umat Buddha dan muslim di Kota Meikhtila.
Stasiun televisi ABC melaporkan, Jumat (22/3), warga kota hingga kini takut keluar rumah akibat bentrokan itu. Lima masjid juga dilaporkan dibakar akibat kerusuhan yang dimulai Rabu lalu.
Meski belum ada tanda-tanda bentrokan baru namun situasi masih tegang.
Kelompok Buddha yang marah membakar sejumlah rumah penduduk muslim. Mereka juga mencegah pihak keamanan memadamkan api.
Bentrokan antara kelompok umat beragama itu di Rakhine tahun lalu telah menewaskan lebih dari 200 orang.
Peristiwa bentrokan ini terjadi karena tahun lalu muncul selentingan beberapa pemuda muslim Rohingya memperkosa gadis dari kalangan Buddha Rakhine. Segera hal ini berubah menjadi pembantaian etnis minoritas ini. Insiden ini menewaskan 77 orang, 109 luka serius, dan lebih dari lima ribu rumah dibakar.
Rohingya menjadi etnis paling sengsara. Selain tengah mendapat ancaman pembantaian, sekitar 800 ribu muslim Rohingya tidak diakui pemerintah Myanmar sebab dinilai masuk secara ilegal sejak 1948.