Beredar nama 10 WNI ditawan Abu Sayyaf, Kemlu menolak konfirmasi
Separuh dari 10 nelayan itu berasal dari Indonesia Timur. Kemlu beralasan informasi ini "membahayakan" tawanan
Pemerintah Indonesia sementara ini tidak bersedia mengumumkan identitas 10 warga negara Indonesia yang disandera di Filipina oleh kelompok teroris Abu Sayyaf. Hal ini diungkapkan langsung oleh Arrmanatha Nasir, juru bicara Kementerian Luar Negeri.
Tata, sapaan akrabnya, mengatakan hal itu dilakukan pihaknya atas pertimbangan keselamatan para awak kapal itu.
-
Kenapa elang Filipina terancam punah? Ancaman utama mereka adalah kehilangan habitat akibat pertanian, pertambangan, perburuan, penebangan, dan perubahan iklim.
-
Di mana elang Filipina yang terlihat di video ini mendiami? Dikenal dengan sebutan 'elang pemakan monyet' di wilayahnya, burung ini memiliki reputasi yang legendaris di dalam hutan hujan yang lembab di kepulauan Filipina.
-
Bagaimana Filipina menjadi negara merdeka? Baru tanggal 4 Juli 1946, republik Filipina mencapai kemerdekaan penuh setelah mencapai kesepakatan dengan Amerika. Manuel Roxas mengambil kembali sumpahnya sebagai Presiden pertama Republik Filipina, setelah menyepakati perjanjian dengan Amerika Serikat.
-
Kapan Filipina mencapai kemerdekaan penuh? Baru tanggal 4 Juli 1946, republik Filipina mencapai kemerdekaan penuh setelah mencapai kesepakatan dengan Amerika.
-
Apa yang ditemukan oleh pria asal Meksiko itu? Seorang pria asal Meksiko menemukan salah satu bongkahan emas terbesar yang pernah ada di belahan bumi Barat, dengan berat sekitar 12 kg.
-
Bagaimana wanita tersebut dimakamkan? Berdasarkan hasil penelitian kerangka, tinggi wanita tersebut sekitar 152 cm. Kerangkanya ditemukan berbaring telentang di samping kerangka suaminya, namun yang mengejutkan para ilmuwan, bagian atas kepalanya hilang.
"Kami tidak mengeluarkan identitas. Terkait keselamatan (awak kapal) kita sangat terukur sekali menyampaikan informasi yang keluar," kata Tata, saat ditemui di Kementerian Luar Negeri Indonesia, Selasa (29/3).
Tata mengatakan info yang dikeluarkan sangat hati-hati agar tidak disalah artikan. "Info terukur agar tidak disalah artikan media, yang nantinya malah membahayakan mereka," lanjut dia.
Daftar nama awak kapal yang ditangkap Abu Sayyaf beredar jejaring whatsapp. Namun, karena pemerintah belum bersedia mengungkap, nama-nama itu sampai sekarang belum terkonfirmasi resmi.
Menlu Retno L.P Marsudi juga mengatakan fokus pemerintah saat ini adalah memastikan keselamatan awak kapal.
"Kita akan terus kerja keras dan koordinasi untuk selamatkan 10 WNI tersebut," kata Menlu Retno di kantornya siang tadi.
Sepuluh WNI yang jadi korban kapal dibajak di perairan Filipina masih belum diketahui keadaannya. Para WNI tergabung dalam dua kapal berbeda, kapal tunda Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12.
Diduga kapal dibajak dan para awak disandera kelompok Abu Sayyaf. Pasalnya, pada 26 Maret lalu, pihak kapal ditelpon oleh seseorang yang mengaku berasal dari kelompok Abu Sayyaf dan meminta sejumlah uang tebusan.
Kemlu sendiri hingga saat ini tengah melakukan koordinasi dengan pemerintah Filipina. Panglima Tentara Filipina, Jenderal Hernandi Iriberri, sejak pagi tadi telah bertolak ke wilayah yang dikuasai Abu Sayyaf. Iriberri berkoordinasi dengan perwira lapangan untuk mencari cara membebaskan para WNI. Pemerintah Filipina selama ini mencanangkan kebijakan menolak bernegosiasi dengan gerakan teroris manapun.
Berikut nama 10 WNI tersebut seperti informasi yang beredar dari sumber belum terkonfirmasi:
1. Peter Tonsen Barahama asal Batam
2. Julian Philip asal Minahasa
3. Alvian Elvis Peti asal Jakarta
4. Mahmud asal Banjarmasin
5. Surian Syah asal Kendari
6. Surianto asal Giliren Wajo
7. Wawan Saputra asal Palopo
8. Bayu Oktavianto asal Klaten
9. Rinaldi asal Makassar
10. Wendi Raknadian asal Padang
Baca juga:
Beredar nama 10 WNI ditawan Abu Sayyaf, Kemlu menolak konfirmasi
Ini status terakhir nakhoda kapal Brahma 12 yang dibajak Abu Sayyaf
Kopassus ikut operasi pembebasan 10 WNI yang disandera Abu Sayyaf
Polisi telusuri lokasi penyanderaan 10 WNI oleh kelompok Abu Sayyaf
DPR akui lokasi penyanderaan 10 WNI oleh Abu Sayyaf daerah rawan