Bocah 6 tahun diculik, diperkosa & dibunuh, kinerja polisi India dikecam
Bocah 6 tahun diculik, diperkosa & dibunuh, keluarga kecam kinerja polisi India. Kondisi anak tersebut membuat masyarakat India merasa ngeri. Gambarnya disejajarkan dengan pemerkosaan di bus Delhi tahun 2012 yang menyebabkan kemarahan besar-besaran.
Seorang anak berusia enam tahun diculik kemudian diperkosa dan dibunuh di Haryana, India. Mayat bocah malang tersebut ditemukan pada hari Minggu (10/12) di dekat rumahnya. Tak jauh dari tempat dia diculik Jumat malam (8/12).
Kondisi anak tersebut membuat masyarakat India merasa ngeri. Gambarnya disejajarkan dengan pemerkosaan di bus Delhi tahun 2012 yang menyebabkan kemarahan besar-besaran.
Ibu anak tersebut mempertanyakan kinerja polisi. Dia mengatakan mereka menginginkan keadilan.
"Sudah 24 jam dan polisi belum menangkap siapa pun," kata dia.
Polisi sudah menahan tiga kerabat suaminya untuk diinterogasi, namun belum ada penangkapan yang dilakukan sejauh ini. Bahkan belum ada rincian yang dirilis.
Seperti dilansir dari BBC, Senin (11/12), pemerintah telah membentuk tim investigasi khusus karena masyarakat terus menekan polisi agar bisa menangkap pelaku kejahatan tersebut. Penduduk setempat, termasuk para aktivis dan pemimpin politik dari distrik tersebut, berkumpul di desa untuk melakukan demonstrasi.
Keluarga gadis itu menuntut penyelidikan yang dilakukan oleh polisi federal. Mereka mengatakan bahwa polisi setempat tidak beriman.
Ayah si gadis, pemintal kain, mengatakan bahwa dia sedang pergi bekerja malam saat putrinya diculik.
Saat istrinya terbangun keesokan paginya, katanya, dia menyadari salah satu anak perempuan mereka hilang. Pasangan itu memiliki tiga anak, dua putra dan satu anak perempuan.
Keluarganya tinggal di sebidang tanah bersama empat keluarga lainnya di sebuah kota di Haryana. Polisi menduga orang-orang yang memperkosa dan membunuh gadis itu bisa saja berasal dari daerah kumuh terdekat.
Keluarga gadis itu awalnya menolak untuk mengkremasi korban sampai para pembunuh tertangkap. Pemakaman terjadi setelah polisi meyakinkan mereka bahwa polisi akan segera melakukan penahanan.
Keluarga korban sudah menetapkan batas waktu untuk polisi, Rabu pagi pukul 11:00 waktu setempat, untuk melakukan penangkapan. Jika itu tidak terjadi, mereka mengancam akan meningkatkan protes tersebut.