Bos Google & Microsoft Janji Bantu India Atasi Gelombang Kedua Wabah Covid-19
Bos Google dan Microsoft, yang sama-sama kelahiran India, berjanji membantu negaranya menghadapi 'tsunami' gelombang kedua wabah virus corona yang membuat rumah sakit di seluruh negeri penuh dan pasokan oksigen berkurang.
Google dan Microsoft berjanji untuk mendukung India saat negara itu tengah berusaha mengatasi lonjakan kasus virus corona yang membuat rumah sakit di seluruh negeri penuh.
Kepala Google dan perusahaan induk Alphabet, Sundar Pichai mengatakan dia sangat prihatin dengan apa yang terjadi di India saat ini dan perusahaannya akan menyiapkan dana sebesar USD 18 juta.
-
Apa kesepakatan yang Google sepakati dengan pemerintah Kanada? "Setelah diskusi ekstensif, kami senang Pemerintah Kanada telah berkomitmen untuk mengatasi permasalahan inti kami melalui Bill C-18, yang mencakup perlunya jalur yang disederhanakan menuju pengecualian dengan ambang batas komitmen yang jelas," jelas Walker.
-
Siapa yang mewakili Google dalam kesepakatan dengan pemerintah Kanada? President of Global Affairs Google dan Alphabet, Kent Walker, dalam blog resmi mereka mengatakan, pihaknya mau mengikuti aturan pemerintah terkait masalah online news act di Kanada.
-
Mengapa Google berfokus pada penyakit tuberkulosis? Tuberkulosis, yang menjadi salah satu penyakit paling menular di dunia, menyebabkan sekitar 4.500 kematian setiap hari dan melumpuhkan 30.000 orang setiap harinya.
-
Siapa yang meluncurkan Startup20 selama kepemimpinan G20 India? Bahkan, saat kepemimpinan G20 India, sebuah Startup20 diluncurkan. "Ini yang juga memberikan dorongan besar bagi kewirausahaan dengan menyatukan para pemangku kepentingan global," ucap Sahasranamam.
-
Di mana teknologi Google ini akan digunakan? Teknologi ini dirancang agar dapat digunakan di ponsel pintar, terutama di wilayah pedesaan yang memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan.
-
Kenapa netizen India marah kepada Nupur? Netizen India marah banget sama Nupur yang dianggap kurang ajar ke keluarganya gara-gara nikah pake baju yang nggak banget.
Sementara itu, bos Microsoft Satya Nadella mengatakan hatinya hancur melihat situasi di India dan akan membantu negara itu mengatasi kekurangan pasokan oksigen.
Kedua bos perusahaan teknologi raksasa ini kelahiran India.
Pichai, yang lahir dan sekolah di Chennai, India selatan, mengumumkan bantuan Google ini di Twitter pada Minggu, menghubungkannya dengan sebuah pernyataan Wakil Presiden Google India, Sanjay Gupta.
“Saat ini India sedang melalui momen tersulit kami dalam pandemi sejauh ini,” jelas pernyataan tersebut, dikutip dari BBC, Selasa (27/4).
Gupta mengatakan dia ingin membantu untuk memastikan keluarga dan masyarakat India “mendapatkan informasi dan dukungan yang mereka butuhkan” melalui layanan teknologi Google - seperti penggunaan mesin pencarian Google dan Google Maps untuk mengetahui lokasi pusat tes dan vaksinasi – dan melalui pemberian bantuan.
Tujuannya ialah menyiapkan bantuan uang tunai kepada keluarga-keluarga yang paling terdampak krisis ini untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Gupta juga menambahkan, ada juga kebutuhan untuk membantu warga mendapatkan persediaan medis yang mendesak, termasuk oksigen dan alat tes virus corona, kepada mereka yang paling membutuhkan.
Nadella, yang lahir di Hyderabad dan ditunjuk sebagai kepala eksekutif Microsoft pada 2014, berjanji membantu dan membeli "perangkat konsentrasi oksigen".
India mengalami kekurangan parah persediaan oksigen untuk pasien Covid-19, memaksa banyak rumah sakit untuk menolak pasien.
Pemerintah telah menyetujui rencana pembangunan lebih dari 500 pabrik pembangkit oksigen di seluruh negeri untuk meningkatkan pasokan.
Nadella menambahkan, dia bersyukur karena AS telah mencabut larangan pengiriman material mentah untuk vaksin ke India, sehingga India bisa lebih banyak memproduksi vaksin AstraZeneca.
Sebelumnya Presiden AS Joe Biden mengatakan AS memastikan untuk membantu India di saat yang paling membutuhkan ini.
“Sama seperti India mengirim bantuan ke Amerika Serikat saat rumah sakit kami genting di awal pandemi,” ujarnya.
(mdk/pan)