Bukan di Negeri Dongeng, 4 Keturunan Raja ini Sederhana dan Merakyat
Anak-anak raja ini memilih hidup yang sederhana dan jauh dari kata mewah
Seorang anak raja biasanya dikenal berwibawa dan tegas. Sifat itu biasanya diwarisi dari sang ayah. Sebagai anak raja, kemewahan bukanlah hal yang sulit didapat oleh mereka.
Karenanya, sudah lumrah jika anak raja hidup wah, glamor dan serba ada. Namun, ternyata tak semua anak raja hidup wah dan glamor.
-
Kapan Kesultanan Yogyakarta didirikan? Kesultanan Yogyakarta didirikan pada tahun 1755 sebagai hasil dari perjanjian politik yang mengubah peta kekuasaan di Pulau Jawa.
-
Di mana pasukan Nyutra di Kasultanan Yogyakarta ditempatkan? Bersama dengan Bregada Surakarsa, Nyutra ditempatkan di timur kraton (Mergangsan) dan membentuk Kampung Surakarsan dan Kampung Nyutran.
-
Apa yang menjadi dasar pendirian Kesultanan Yogyakarta? Kesultanan Yogyakarta didirikan pada tahun 1755 sebagai hasil dari perjanjian politik yang mengubah peta kekuasaan di Pulau Jawa.
-
Di mana situs Kerajaan Sriwijaya ditemukan? Pemancing Temukan "Pulau Emas", Situs Kerajaan Sriwijaya Berusia 400 Tahun Situs kerajaan Sriwijaya pada zaman dahulu yang dikenal sebagai Pulau Emas telah ditemukan para pemancing lokal yang melakukan penyelaman malam hari di Sungai Musi, Sumatera Selatan.
-
Dimana Yogyakarta menjadi ibu kota negara? Sejak pengakuan kedaulatan Indonesia sebagai hasil dari Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 2 November 1949, Yogyakarta yang sejak tahun 1946 menjadi ibu kota negara hanyalah sebuah negara bagian di bawah naungan Republik Indonesia Serikat (RIS).
-
Kapan Istana Kepresidenan Yogyakarta resmi menjadi istana? Pada 6 Januari 1946, gedung itu resmi menjadi istana kepresidenan setelah Yogyakarta resmi menjadi ibu kota baru Republik Indonesia.
Mereka hidup merakyat dan sederhana. Berikut ulasannya:
Ki Ageng Suryomentaram
Ki Ageng Suryomentaram merupakan anak ke-55 Hamengkubuwono VII. Dia lahir di lingkungan keraton Yogyakarta pada 20 Mei 1892. Suryomentaram terlahir dari seorang ibu bernama Raden Ayu Retnomandojo, putri Patih Danureja VI. Ibunya adalah salah satu selir raja kala itu.
Kisah kesederhanaan Suryomentaram berawal saat Suryomentaram meminta izin untuk pergi dan meminta melepaskan gelar pangeran. Namun Hamengkubuwono VII tak mengizinkan.
Meski tak diizinkan, Suryomentaram tetap pergi untuk membaur langsung dengan masyarakat. Selama masa membaur itu, Suryomentaram membantu masyarakat, salah satunya menggali sumur di desa kecil di wilayah sebelah barat Yogyakarta.
Selain itu, Suryomentaram juga melakukan kehidupan sederhana dan jauh dari kata mewah. Suryomentaram pernah menjadi kuli, berjualan batik dan buruh tani.
GRA Nurastuti Wijareni
Putri bungsu Sultan Hamengkubuwono X, GRA Nurastuti Wijareni, dikenal sangat sederhana. Bahkan keberadaannya sempat tak diketahui masyarakat. Sudah beberapa kali GRA Nurastuti Wijareni membaur di masyarakat.
Salah satunya saat GRA Nurastuti Wijareni naik becak menuju ke rumahnya di kawasan keraton Yogyakarta. Keberadaan GKR Bendara, sapaan akrab GRA Nurastuti Wijareni, terekam kamera saat berjalan di jalan Malioboro.
"Sederhana sekali, Puteri Sri Sultan Hamengkubuwono X naik becak, pak becak aja enggak tahu kalau yang naik becak itu anaknya raja," tulis akun @jogjaistimewa.
Eleonore von Habsburg
Eleonore von Habsburg terlahir dari keluarga bangsawan. Ibunya, Fransesca von Habsburg-Lothringen memiliki darah seni sejati. Ayahnya, Kalr Von Habsburg merupakan politisi berdarah bangsawan. Eleonore juga seorang cicit terakhir dari Raja Austria, Charless I.
Sebagai keturunan seorang bangsawan, Eleonore memiliki gelar panjang, yaitu Arcduchess of Austria, Royal Princess of Hungary, Bohemia and Croatia. Meski begitu, Eleonore tetap menjalani hidup sederhana. Eleonore memilih sekolah yang biasa untuk menimba ilmu.
Eleonore lebih memilih hidup sederhana seperti yang diajarkan orangtuanya, dan menjadi wanita yang rendah hati.
Putri Kako
Putri Kako, anak kedua dari Pangeran Akishino dan Putri Kiko, dari Jepang Februari lalu memicu kehebohan publik. Dia disoroti pers ketika bersiap ikut OSPEK di Universitas Kristen Internasional (ICU) di Ibu Kota Tokyo. Kako adalah adik dari Putri Mako yang tempo hari bikin gaduh juga setelah kuliah diam-diam di Inggris.
Di hari pertama kuliahnya, Putri Kako harus menjalani upacara penerimaan mahasiswa baru. Dia terdaftar di jurusan Seni Liberal setelah berhenti dari Universitas Gakushuin tahun lalu, seperti dilansir kantor berita Reuters.
Sebagai anak bangsawan Jepang, Putri Kako tampak cantik dan rapi dengan kemeja putih serta setelan jas dan rok hitam serta rambut panjang hitamnya yang digerai bebas.
(mdk/dan)