Cara pilot TNI AU hindari jet Saudi saat evakuasi WNI di Yaman
Letkol (Pnb) I Putu Gede Setia menyatakan ada risiko kena peluru nyasar walau sudah koordinasi dengan Saudi
Pilot pesawat Boeing 737-400 milik TNI Angkatan Udara yang mengangkut WNI dari Yaman, Letkol Penerbang I Gede Putu Setia menceritakan pengalamannya membantu evakuasi WNI di Yaman. Dia berhasil ditemui para awak media di Bandar Udara Halim Perdana Kusuma pagi tadi (13/4).
"Wilayah udara Yaman itu sudah berada di bawah Saudi. Jadi, segala izin masuk ya harus lewat Saudi," katanya memulai cerita.
-
Kapan atraksi dirgantara TNI AU di Banyuwangi akan diadakan? Rangkaian kegiatan digelar pada 15-17 September 2023.
-
Dari mana WNI yang akan dipulangkan berasal? Sebab, tiga WNI selamat yang akan dipulangkan ke Indonesia ini rencananya diberangkatkan dari Kairo, Mesir.
-
Apa yang akan di miliki TNI AU dalam waktu dekat? Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohammad Tonny Harjono menyebutkan TNI AU segera memiliki pesawat nirawak baru yang akan melengkapi alat utama sistem senjata (alutsista) nasional.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
-
Kapan Yanwar dilantik menjadi perwira TNI? Saat ini, Yanwar sudah menyelesaikan masa pendidikan dan dilantik menjadi seorang TNI dengan menyandang pangkat Letnan Dua (Letda) di bahu yang tentu membuat sang ayah begitu bangga.
Dia mengatakan, setelah izin diberikan, rupanya tak bisa begitu saja masuk ke wilayah Yaman. Semua harus diperhitungkan lantaran kedua negara tengah bersitegang.
"Kami masuk dari wilayah Jizan, itu ada diperbatasan antara Yaman dan Saudi. Normalnya dari Oman ke Salalah itu hanya 2,5 jam, tapi karena beberapa wilayah dijadikan basis menyerang oleh Saudi, maka kita memutar perjalanan dan memakan waktu sampai 4 jam," kata dia.
Dia mengaku berkomunikasi dengan pihak Saudi menggunakan kode, untuk menghindari serangan udara. Dari ceritanya, sempat ada zona tanpa penerbangan pada Sabtu kemarin.
"Rencana awal kita mau ke Al-Hudaidah. Memang, biasanya zona terbang itu diberikan tengah malam, biasanya kita izinnya dari pagi atau siang, sehingga dapatnya jam 2 atau 3 pagi. Namun Sabtu kita sempat gak diizinkan terbang sesuai jadwal yang diberikan karena mereka (Saudi) akan menyerang wilayah Yaman pukul 10 pagi (waktu setempat)," terangnya.
Dia sendiri mengatakan tak punya rencana cadangan bila terkena misil nyasar karena merasa sudah memberikan kode jika ingin melewati wilayah udara daerah konflik tersebut.
"Kalau memang kita mengganggu pergerakan mereka, kita akan diarahkan, kemarin bahkan ada yang dipaksa untuk mendarat di sebuah tempat yang memungkinkan," jelasnya.
Letkol Penerbangan I Gede Putu Setia mengatakan, evakuasi kali ini memakan waktu sembilan jam. Dia sendiri bersedia membantu apabila kembali ditugaskan untuk melakukan evakuasi lagi.
Pesawat TNI AU ini diberangkatkan sekitar sepuluh hari lalu. Mereka khusus diberangkatkan untuk mengangkut para WNI yang masih berada di Yaman. Hari ini, 91 WNI berhasil dipulangkan ke Tanah Air dengan pesawat tersebut.
(mdk/ard)