Debut go internasional di Beijing, Jokowi jadi bintang utama
Presiden RI didaulat mengisi forum CEO Summit di hadapan ratusan pemimpin perusahaan kelas dunia.
Presiden Joko Widodo dipastikan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Forum Kerja Sama Asia Pasifik (APEC) di Beijing, China, pada 10-11 November 2014 mendatang. Tak hanya hadir, debut Jokowi sebagai kepala negara di forum internasional itu dipastikan jadi sorotan.
Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya Wahid Supriyadi menjelaskan, panitia KTT APEC sudah menjadwalkan Presiden Jokowi menjadi pembicara di forum CEO Summit. RI 1 akan dipersilakan menyampaikan visi-misinya kepada para petinggi perusahaan top dunia.
"Ini luar biasa, karena di forum itu, pemimpin negara yang diberi panggung hanya tiga. Yaitu Presiden Amerika Serikat, Presiden China selaku tuan rumah, dan Presiden RI," ujarnya di Jakarta, Rabu (29/10).
Wahid yang bertugas menyiapkan lawatan ke China itu menjelaskan, kesempatan tampil di CEO Summit bukan atas permintaan Indonesia. Sebaliknya, panitia dari pemerintah China lah yang merancang panggung buat Presiden Jokowi.
"Kita enggak bisa mengatur-atur soal siapa yang dapat kesempatan pidato (di CEO Summit). Nanti jadwalnya Pak Jokowi diberi tempat setelah pidato Presiden China Xi Jinping," ungkap Wahid.
KTT APEC adalah forum pertama bagi Jokowi setelah dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober lalu. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu diundang secara formal untuk datang ke Beijing, oleh Presiden Jinping lewat sambungan telepon akhir pekan lalu.
Saat ditemui di Balai Kota DKI, 8 Oktober lalu, Jokowi menilai mungkin akan menghadiri beberapa pertemuan saja. Salah satu yang diusahakan adalah APEC. "Ya nanti untuk APEC kemungkinan besar saya datang," kata Jokowi.
Di bulan yang sama, digelar KTT ASEAN di Ibu Kota Naypyidaw, Myanmar. Masih ada pula Pertemuan G-20 di Kota Brisbane, Australia. Tapi untuk dua forum itu, presiden belum memberi kepastian hadir.
Kamar Dagang dan Industri Amerika berharap Jokowi mau datang ke forum-forum internasional bulan depan. Kalau berhasil memanfaatkan popularitasnya, presiden 53 tahun ini bisa mendapatkan banyak keuntungan.
"Seluruh dunia sedang penasaran dengan Jokowi, dan saya yakin para pemimpin global itu nanti berbondong-bondong ingin bertemu," kata Ketua Kadin AS Alexander Feldman.
Salah satu staf Gedung Putih mengatakan pihaknya sudah merancang pertemuan Jokowi dan Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama di Beijing saat puncak pertemuan APEC.
"Akan menarik untuk melihat hubungan antara Jokowi dan pemimpin dunia lain. Semua mata pemimpin dunia kini ingin melihat performa diplomasinya secara netral," kata Penasehat Senior Lembaga CSIS Washington, Matthew P. Goodman akhir pekan lalu.