Deretan keluarga petinggi negara dan eks pejabat yang doyan pesta gila-gilaan

Jefri Bolkiah

Jefri Bolkiah (59), adik Sultan Hassanal Bolkiah dikenal sebagai pria luar biasa tajir. Suka dengan gaya hidup mewah. Dia mengoleksi mobil mewah, pesawat, kapal, hingga helikopter.

Selain itu, Jefri juga dipandang sebagai sosok lelaki playboy yang doyan bermain seks dengan banyak perempuan cantik. Dia 'memelihara' wanita cantik asal Amerika Serikat, Jillian Lauren.

Lauren mengaku pangeran selalu mengadakan pesta mewah saban malam. Pada pesta itu orang minum-minum hingga mabuk, menari, karaoke, dan tentunya ditemani sekitar 30 hingga 40 perempuan cantik dari segala penjuru dunia.

Pangeran Arab Saudi Majed Abdulaziz Al-Saud

Pangeran Arab Saudi Majed Abdulaziz Al-Saud mengadakan pesta seks di rumah mewah di Baverly Hills, Los Angeles. Kejadian itu diakui oleh tiga wanita AS yang menjadi pembantu rumah tangga Abdulaziz.

Tiga wanita itu langsung mengajukan gugatan perdata terhadap Abdulaziz. Gugatan itu berisi klaim bahwa pangeran Arab Saudi itu mencoba memaksa karyawan wanita berhubungan seks.

Keluarga Presiden Zimbabwe gelar pesta ultah Rp 10 M

Presiden Zimbabwe Robert Mugabe menggelar pesta ulang tahun ke-92 bersama keluarga serta anggota partainya pekan lalu. Kegiatan hura-hura ini menghabiskan anggaran sebesar USD 800 ribu (setara Rp 10,7 miliar).

Pesta ini melepas 92 balon ke udara, melambangkan usia sang diktator, serta dimeriahkan oleh pembacaan puisi serta pentas nyanyian yang liriknya memuji Mugabe sebagai sosok visioner di Benua Afrika. Selain itu, mereka membeli kue tart raksasa yang khusus disantap untuk tamu undangan.

Mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi

Silvio Berlusconi (76) memiliki tempat bernama Ruang Bunga Bunga di Villa San Marino di luar Milan yang diduga digunakan untuk pesta seks. Ruangan ini diduga biasa digunakan untuk menggelar pesta seks dengan menyuguhkan penampilan penari telanjang yang mau dibayar untuk bermain seks.

Ia menguraikan detil ruang pesta. "Ada sebuah meja besar, dan aku akan menarik perhatian semua orang, kita bisa membicarakan apa saja, sepak bola, politik, apa saja," katanya.

"Tidak seorang pun pernah diminta untuk meninggalkan ponsel mereka, siapa pun bisa memotret apa saja yang mereka inginkan atau berbicara tentang apa yang terjadi karena tidak ada yang tidak bisa dibicarakan. Tak ada sesuatu yang disembunyikan."