Diplomat Turki Tewas Ditembak di Irak Saat Makan Siang
Seorang diplomat Turki dan dua warga Irak tewas ditembak pada Rabu (17/7) di sebuah restoran di wilayah yang berada di bawah kontrol Kurdi di Irak.
Seorang diplomat Turki dan dua warga Irak tewas ditembak pada Rabu (17/7) di sebuah restoran di wilayah yang berada di bawah kontrol Kurdi di Irak. Demikian disampaikan pemerintah Irak dan Turki.
Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, mengonfirmasi kematian pejabat konsulat Turki di Irak, dan mengatakan salah satu warga Irak juga terbunuh dan seorang lainnya mengalami luka parah. Namun kemudian dilaporkan korban tersebut akhirnya meninggal dunia. Demikian dilansir dari laman New York Times, Kamis (18/7).
-
Apa yang ditemukan dalam penggalian di Turki? Sekelompok arkeolog Turki menemukan tengkorak yang diperkirakan berusia 6.000 tahun di salah satu dari sembilan makam selama penggalian di distrik Afsin, Kahramanmaras, Turki.
-
Apa yang diprotes bocah Turki itu? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel.
-
Mengapa penemuan patung di Turki ini dianggap penting? Artefak ini memberikan petunjuk penting tentang kehidupan manusia pada masa itu, serta tentang perkembangan seni dan budaya di wilayah Anatolia.
-
Siapa yang diprotes bocah Turki itu? Bocil Turki Marah-Marah ke Pemilik Toko karena Jual Produk Israel, Gebrak Meja Minta Hentikan Penjualan Bocah itu kesal karena pemilik toko memberikannya keripik buatan Israel tanpa sepengetahuannya.
-
Kapan kapal Zaman Perunggu dari Turki diangkat? Meskipun terendam pada kedalaman 27 meter, hal itu tidak menghalangi upaya para arkeolog untuk mengangkatnya pada tahun 1960.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Irak, Ahmed al-Sahaf mengatakan, dua warganya yang tewas dalam serangan tersebut merupakan pegawai di Konsulat Turki. Salah seorang di antaranya adalah pengawal diplomat Turki tersebut.
Belum ada kejelasan siapa pelaku penembakan dan alasan di balik serangan itu. Otoritas Turki dan Irak mengatakan mereka tengah menyelidiki serangan tersebut.
"Hal pertama yang terpikir adalah apakah ini serangan teror. Fakta yang terjadi bahwa dua warga Irak diserang, satu tewas dan satunya lagi luka parah, fakta lainnya juga bahwa ini adalah serangan terhadap mereka,-- untuk lebih jelasnya, informasi detail, semuanya harus diungkap," jelas Cavusoglu.
Dia juga mengungkapkan ada tiga pelaku yang melarikan diri. Warga Irak yang luka parah kemudian dikonfirmasi meninggal di rumah sakit, berdasarkan keterangan pejabat rumah sakit setempat.
Lokasi serangan yaitu restoran Huqqabaz di kota Erbil, yang berada di wilayah Kurdi. Restoran tersebut berlokasi di antara pusat kota dan bandara utama. Tiga nama korban ini belum dirilis.
"Seorang pejabat kami di Konsulat Jenderal di Erbil telah gugur akibat serangan mematikan ketika ia berada di luar kompleks Konsulat kami," tulis Kementerian Luar Negeri Turki dalam pernyataannya.
Biro kantor berita Turki, Haberturk melaporkan penembakan terjadi jam dua siang, saat diplomat tersebut tengah makan siang ketika dua penyerang menggunakan senjata dengan peredam melepaskan tembakan.
Sebuah organisasi berita Kurdi, Rudaw, melaporkan pasukan keamanan telah memblokir daerah itu dan meminta warga menghindarinya. Juru bicara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Ibrahim Kalin mengatakan di Twitter upaya sedang dilakukan untuk menangkap para penyerang.
"Respons yang diperlukan akan diberikan kepada mereka yang melakukan serangan berbahaya ini," katanya.
Turki telah sejak lama berperang melawan faksi Kurdi di wilayah tersebut, memerangi kedua pasukan pemberontak yang dipimpin Kurdi di Suriah dan pemberontakan separatis Kurdi di Turki. Turki juga telah menyerang pangkalan-pangkalan di wilayah yang digunakan oleh kelompok separatis Kurdi, PKK, yang oleh Turki dan Amerika Serikat disebut sebagai organisasi teroris. Pekan lalu, Turki melakukan operasi darat baru terhadap kelompok di wilayah perbatasan pegunungan.
PKK membantah terlibat dalam penembakan.
"PKK tak ada kaitannya dengan serangan diplomat Turki. Di antaranya wakil konsulat Turki di Erbil, dan PKK tidak memiliki informasi tentang serangan ini," kata Diyar Daneer, juru bicara Unit Perlindungan Rakyat, sayap bersenjata untuk PKK dalam pernyataannya.
Turki telah mengembangkan hubungan baik dan hubungan ekonomi yang luas dengan wilayah semi-otonom Kurdi. Erdogan mengunjungi wilayah tersebut pada 2011, dan tahun ini presiden wilayah tersebut, Nechirvan Barzani, mengunjungi Istanbul untuk bertemu pemimpin Turki.
Turki menghadapi musuh kuat lain di daerah itu, ISIS, yang membantu mengusirnya dari Suriah. ISIS tidak lagi mengendalikan wilayah di kawasan tersebut, tetapi tetap sebagai gerakan bawah tanah.
Pekan lalu, ISIS merilis sebuah video yang mengumumkan pembentukan "Provinsi Turki" dan mengancam Erdogan secara pribadi. Lima pria bertopeng di depan bendera ISIS muncul di video, berbicara bahasa Turki dan memilih Turki dan Amerika Serikat untuk diserang.
Baca juga:
Presiden yang Tunjuk Keluarganya jadi Pejabat Negara, Salah Satunya di Indonesia
Bom Mobil Meledak di Turki, 3 Orang Tewas
Presiden Erdogan Tolak Tawaran Rencana Perdamaian Timur Tengah Usulan AS
Turki Klaim 6 Warganya Ditangkap Pemberontak Libya
Pemberontak Libya Klaim Tembak Jatuh Drone Turki
Pemilu Ulang di Turki, Kandidat dari Partai Erdogan Kalah dari Oposisi