Dirjen WHO: Kesenjangan Vaksin & Suntikan Booster Dapat Memperpanjang Pandemi
Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan pada Rabu (22/12), keterdesakan negara-negara kaya untuk menyuntikkan dosis vaksin tambahan atau booster memperparah kesenjangan akses vaksin yang memperpanjang pandemi.
Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan pada Rabu (22/12), keterdesakan negara-negara kaya untuk menyuntikkan dosis vaksin tambahan atau booster memperparah kesenjangan akses vaksin yang memperpanjang pandemi.
Tedros menegaskan, prioritas pemberian vaksin harus tetap untuk orang-orang yang rentan di berbagai tempat daripada memberikan dosis tambahan untuk orang yang telah divaksinasi.
-
Bagaimana vaksin polio memberikan kekebalan terhadap virus? Vaksin bekerja dengan memperkenalkan virus yang dilemahkan atau sudah mati ke dalam tubuh manusia. Dalam respons terhadap vaksinasi tersebut, tubuh akan menghasilkan antibodi untuk melawan virus polio.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Kapan vaksin HPV diberikan? Vaksin HPV idealnya diberikan kepada anak usia 9–14 tahun yang belum aktif secara seksual. Vaksin ini juga dapat diberikan kepada remaja dan orang dewasa usia 15–26 tahun yang belum pernah atau belum mendapatkan vaksin HPV secara lengkap.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Siapa yang memimpin lembaga Parc Vaccinogene dan meneliti vaksin untuk kesehatan masyarakat di masa Hindia Belanda? Dari sana lahirlah sebuah lembaga bernama Parc Vaccinogene yang dipimpin oleh Eilerts de Haan.
-
Apa manfaat utama dari vaksin polio? Salah satu manfaat utama dari vaksin polio adalah memberikan kekebalan tubuh terhadap virus polio.
"Tidak ada negara yang bisa mendorong jalan keluar dari pandemi," ujarnya kepada wartawan, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (23/12).
Badan kesehatan PBB ini sejak lama mengecam ketimpangan akses terhadap vaksin Covid. Menurut WHO, membiarkan virus corona menyebar tak terelakkan di beberapa tempat meningkatkan potensi munculnya varian baru virus yang lebih berbahaya.
"Program (vaksin) booster sangat mungkin memperpanjang pandemi, daripada mengakhirinya, dengan mengalihkan pasokan ke negara-negara yang cakupan vaksinasinya tinggi, memberikan kesempatan lebih bagi virus untuk menyebar dan bermutasi," jelas Tedros kepada wartawan.
Beberapa bulan lalu, Tedros menyerukan moratorium pemberikan vaksin booster kepada orang yang telah divaksinasi dan sehat sampai sekurang-kurangnya 40 persen populasi di semua negara telah mendapatkan suntikan dosis pertama.
Menurut data PBB, sekitar 67 persen orang di negara-negara kaya telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid, tapi hanya 10 persen di negara berpendapatan rendah.
"Terus terang sulit memahami bagaimana setahun sejak vaksin pertama disalurkan, tiga dari empat tenaga kesehatan di Afrika masih belum divaksinasi," sesal Tedros.
Omicron di 106 negara
Virus corona varian Omicron, yang pertama terdeteksi di Afrika Selatan bulan lalu kini telah ditemukan di 106 negara, menurut WHO.
Data awal menunjukkan, Omicron bisa menghindari perlindungan yang diberikan vaksin, sehingga sejumlah negara berlomba memberikan suntikan booster kepada warganya.
Namun Tedros menegaskan "vaksin yang kita punya masih efektif melawan kedua varian Delta dan Omicron."
"Penting untuk mengingat bahwa mayoritas besar rawat inap dan kematian adalah orang yang tidak divaksinasi, bukan orang yang tidak mendapat booster," lanjutnya.
Kelompok Ahli Penasihat Strategis (SAGE) bidang Imunisasi WHO juga menentang program vaksin booster, menyatakan dosis tambahan harus ditargetkan kepada kelompok populasi yang sangat berisio terkena penyakit parah dan mereka yang bertugas menjaga sistem kesehatan.
Sejauh ini 120 negara telah mulai melaksanakan pemberian vaksin booster, tapi tidak ada di antara mereka dari negara berpendapatan rendah.
(mdk/pan)