Divonis Hukuman Penjara 3 Tahun, Mantan Pengacara Menyesal Tutupi Dosa Donald Trump
Cohen terbukti bersalah karena telah kepada Kongres AS dan juga memfasilitasi pembayaran ilegal untuk membungkam dua wanita, yang diduga pernah menjalin hubungan dekat dengan Trump.
Mantan pengacara pribadi Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Michael Cohen, divonis hukuman penjara 36 bulan oleh Pengadilan AS. Cohen terbukti bersalah karena telah kepada Kongres AS dan juga memfasilitasi pembayaran ilegal untuk membungkam dua wanita, yang diduga pernah menjalin hubungan dekat dengan Trump.
Dikutip dari The Guardian pada Kamis (13/12), putusan yang diketuk oleh hakim William Pauley di Manhattan itu, secara mengejutkan, membalik sikap yang biasa ditujukan Cohen terhadap mantan kliennya, Donald Trump.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Apa yang dikatakan Donald Trump tentang dirinya dan Israel? "Saya presiden terbaik dalam sejarah Israel. Tidak ada yang melakukan apapun seperti yang saya lakukan ke Israel," kata Trump Maret lalu dalam wawancaranya dengan Israel Hayom.
Cohen diketahui selalu "siap pasang badan" untuk melindungi Donald Trump. Namun, setelah vonis hukuman penjara diumumkan, dia balik berkata dalam suasana emosional, bahwa ia kecewa dengan presiden ke-45 AS itu.
"Saya telah memenjarakan diri dan mental sejak hari ketika saya menerima tawaran untuk bekerja untuk seorang maestro real estate, yang ketajaman bisnisnya sangat saya kagumi. Saya tahu sekarang, pada kenyataannya, hanya sedikit yang bisa dikagumi dari dia," katanya.
"Saya bertanggung jawab penuh atas setiap tindakan yang saya akui. Secara pribadi untuk saya dan yang melibatkan presiden Amerika Serikat, itu adalah tugas saya untuk menutupi perbuatan kotornya," tambah Cohen.
Saat hukuman dijatuhkan, Cohen berdiri untuk menghadap hakim dan menggeleng berulang kali. Setelah itu, dia duduk di meja dan meletakkan kepalanya di tangan, lalu bertukar pelukan dengan anggota keluarganya di ruangan itu.
Cohen mengakui pada bulan Agustus bahwa pada malam pemilihan presiden 2016 Dia melakukan pembayaran senilai USD 130.000 (setara Rp 1,8 miliar) kepada bintang porno Stormy Daniels, dan mengatur pembayaran lain senilai USD 150.000 (setara Rp 2,1 miliar) kepada mantan model Playboy Karen McDougal.
Pengacara Cohen juga menyetujui tuduhan jaksa bahwa pembayaran tersebut melanggar hukum kampanye. Dia menyatakan bahwa Cohen harus ditangkap dan dibebankan sumbangan individu maksimal sebesar USD 2,700, atau setara Rp 39,1 juta.
Baca juga:
Trump Tegaskan Dukungan Kepada Pangeran Saudi di Tengah Skandal Kematian Khashoggi
Ini Jawaban CEO Google Soal Mengapa Ketik Kata 'Idiot' yang Muncul Foto Donald Trump
Cara Unik Lampiaskan Amarah dengan Tinju Samsak Bergambar Trump
Menteri Prancis Minta Trump Tidak Campuri Urusan Dalam Negeri
Mantan Direktur FBI Serukan Rakyat AS Sekuat Tenaga Lengserkan Trump di Pemilu 2020
Masuk Pekan Keempat, Protes di Prancis Mulai Mereda
5 Mantan Pejabat Tinggi AS Beberkan Keburukan Donald Trump