Donald Trump Bekukan Seluruh Aset Venezuela di AS
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah membekukan seluruh aset pemerintah Venezuela yang berada di AS setelah ketegangan dengan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro semakin meningkat.
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah membekukan seluruh aset pemerintah Venezuela yang berada di AS setelah ketegangan dengan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro semakin meningkat. Hal ini menyebabkan hubungan dagang Washington dengan negara Amerika Selatan itu setara dengan Kuba, Suriah, Iran, dan Korea Utara.
Larangan warga Amerika menjalin hubungan bisnis dengan pemerintah Venezuela langsung berdampak.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Kenapa Jakarta semakin macet? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
"Semua properti dan kepentingan Pemerintah Venezuela yang ada di Amerika Serikat diblokir dan tidak boleh ditransfer, dibayar, diekspor, ditarik, atau dibagikan," kata sebuah perintah eksekutif, dilansir dari laman The Guardian, Selasa (6/8).
Perintah yang ditandatangani Presiden Trump pada Senin itu menyatakan Maduro yang meneruskan 'perebutan kekuasaan' dan pelanggaran hak asasi manusia oleh pejabat yang setia kepadanya.
Sementara perintah tersebut tidak memiliki embargo perdagangan langsung, itu merupakan tindakan AS yang dinilai bertujuan untuk melengserkan Maduro sejak pemerintahan Trump mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai pemimpin sah Venezuela pada bulan Januari. Dengan demikian, itu menempatkan Venezuela setara dengan musuh seperti Kuba, Suriah, Iran dan Korea Utara, yang juga berada di bawah langkah keras AS.
Sanksi sebelumnya telah menargetkan puluhan orang dalam pemerintah Venezuela serta industri minyak negara Amerika Selatan itu yang merupakan sumber utama pendapatan ekspor.
Sebagai bagian dari perintah eksekutif, warga Amerika akan dilarang melakukan transaksi dengan siapa pun yang bertekad membantu Maduro atau pemerintahnya. Pendukung Maduro juga akan dilarang memasuki AS. Pengecualian akan diizinkan untuk pengiriman makanan, obat-obatan dan pakaian. Transaksi dengan sektor swasta Venezuela yang masih cukup besar tampaknya juga tidak terpengaruh.
China dan Rusia terus mendukung Maduro, mendorong penasihat keamanan nasional AS, John Bolton, untuk memperingatkan kedua negara pada hari Senin agar tidak menggandakan dukungan mereka.
Pada hari Selasa, Bolton, dan Sekretaris Perdagangan AS, Wilbur Ross, mewakili Amerika Serikat pada Konferensi Internasional untuk Demokrasi di Venezuela. Konferensi ini dihadiri perwakilan dari lebih dari 50 negara yang mengakui Guaido sebagai presiden Venezuela dan menganggap pemilihan kembali Maduro tahun lalu tidak sah.
(mdk/pan)