Dua Janda Siap Taklukan Everest Demi Mendiang Suami
Dua janda Sherpa, yang suaminya meninggal dalam pendakian di Gunung Everest, berencana menaklukan gunung tertinggi di dunia tersebut. Mereka sekaligus ingin memberikan inspirasi kepada para perempuan lajang lainnya.
Dua janda Sherpa, yang suaminya meninggal dalam pendakian di Gunung Everest, berencana menaklukan gunung tertinggi di dunia tersebut. Mereka sekaligus ingin memberikan inspirasi kepada para perempuan lajang lainnya.
Suami Furdiki Sherpa meninggal pada 2013, saat memperbaiki tali pendakian untuk tamu-tamu asingnya pada ketinggian 8.850 meter. Demikian dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (27/12).
-
Di mana letak Gunung Papandayan? Gunung Papandayan sendiri memiliki ketinggian 2.665 meter di atas permukaan laut, dan terletak persis di Kecamatan Cisurupan.
-
Apa yang terjadi pada pendaki di Gunung Lawu? Seorang mahasiswi asal Universitas Diponegoro (Undip), Anindita Syafa Nabila Rizky (20) ditemukan meninggal dunia di Pos 4 Gupakan Menjangan jalur pendakian Gunung Lawu lewat Cetho, Karanganyar, Jateng, pada Minggu (25/6) siang.
-
Kenapa pendakian Gunung Gede Pangrango ditutup? Keputusan tersebut dampak cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung hingga bulan depan sehingga dapat mengancam keselamatan pendaki.
-
Kapan Gunung Patenggeng terbentuk? Menurut tim Geologi, Gunung Patenggeng merupakan gunung purba berusia jutaan tahun.
-
Dimana tempat wisata sejarah di Jakarta yang memiliki penjara bawah tanah? Menariknya, di bawah museum fatahilah ini terdapat berbagai penjara bawah tanah yang bisa kamu kunjungi dan dapat merasakan bagaimana di dalam penjara tersebut.
-
Di mana letak Gunung Tangkuban Perahu? Gunung Tangkuban Perahu adalah gunung berapi yang terletak sekitar 30 kilometer dari pusat kota Bandung.
Sherpa adalah salah satu suku di Tibet yang hidup di lereng-lereng gunung Himalaya. Mereka terkenal karena keahlian mendaki dan mengenal medan hingga sering menjadi pemandu para pendaki Everest.
Furdiki akan mendaki Everest pada Mei mendatang bersama Nima Doma Sherpa, istri dari salah satu dari 16 sherpa yang tewas akibat longsoran salju dekat base camp pada 2014.
"Kami akan mendaki Gunung Everest untuk menghapus duka dan menghormati suami kami dengan mencapai puncak yang tidak terjamah oleh mereka," kata keduanya dalam sebuah pernyataan.
Nima, 36 tahun, mengatakan mereka sudah menyelesaikan pelatihan dan mendaki dua puncak yang lebih kecil. Nepal memiliki delapan dari 14 gunung tertinggi di dunia.
Menurut blogger Everest, Alan Arnette, Everest sudah didaki oleh 4.833 orang sejak pertama kali ditaklukan oleh pendaki asal Selandia Baru, Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay Sherpa pada 1953. Everest membentang dari perbatasan Nepal-China dan bisa dicapai dari kedua sisi.
Menurut pejabat pendakian hanya sekitar 500 perempuan di antara para pendaki yang sukses mendaki Everest.
Furdiki, 42 tahun, yang seperti para Sherpa lainnya hanya memakai nama pertama, mengatakan kematian suaminya mengakibatkan kesulitan ekonomi yang berat.
"Kematian suami saya bukan akhir dari hidup saya," kata ibu dua anak itu. "Saya menjalankan ekspedisi ini untuk menyebar pesan bahwa para janda bisa menyelesaikan petualangan yang berat."
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Moeldoko terima dua srikandi pengibar Merah Putih di Puncak Everest
Semangati kader TMP, dua perempuan penakluk Everest berbagi inspirasi
8,5 Ton sampah dibersihkan dari Gunung Everest
Walaupun kedua kakinya diamputasi, pria gigih ini berhasil taklukkan Mount Everest
Pecahkan rekor, pria ini mendaki Everest hingga 22 kali
Jokowi bangga dua mahasiswi kibarkan bendera RI di Gunung Everest