Empat kasus WNI tewas dimutilasi
Mereka mendapat perlakuan sadis di luar negeri.
Nasib nahas bisa mengancam siapa saja, tidak peduli waktunya, dan siapa mereka, termasuk para warga Indonesia. Tak disangka penduduk negeri ini menjadi korban serentetan pembunuhan brutal di negara lain. Bahkan mayat mereka tak lagi utuh alias sudah dimutilasi.
Dilansir dari pelbagai sumber seperti the Sydney Morning Herald, alih-alih mendapat nasib lebih baik di negeri orang, warga Indonesia ini malah pulang hanya tinggal nama. Terkuak di media setidaknya ada empat kasus mutilasi penduduk negeri ini jadi korban pembunuhan tak wajar.
Siapa saja mereka? Berikut ulasannya
-
Apa yang dijual oleh mantan TKW Hong Kong itu? Ayu Dini, wanita yang dulunya pernah berprofesi sebagai TKW, mengawali usahanya dengan berjualan basreng di pinggir jalan, ia kini meraih sukses besar.
-
Apa yang dimaksud dengan HKG PKK? Pembukaan Hari Kesatuan Gerak (HKG) TP PKK ke-51 Provinsi Maluku Utara dipusatkan di Kabupaten Pulau Taliabu berlangsung meriah.
-
Apa yang terjadi di sebagian besar kota-kota besar di Tiongkok? Menurut sebuah studi baru yang dipublikasi di jurnal Science, hampir separuh dari kota-kota besar di Tiongkok sedang tenggelam.
-
Di mana tempat terbaik untuk menikmati keindahan Hong Kong dari ketinggian? Dikenal juga dengan nama Victoria Peak atau The Peak, spot yang satu ini nggak Cuma sekadar gedung pencakar langit. Sebagai titik tertinggi di Hong Kong, di sini kamu bisa menikmati keindahan Hong Kong secara menyeluruh. Nggak heran jika The Peak selalu jadi incaran para wisatawan. Nah, pengalaman yang nggak boleh dilewatkan adalah menjajal Peak Tram yang bisa membawamu menikmati The Peak secara menyeluruh. Siapkan diri untuk dibuat tercengang dengan keindahan Hong Kong dari ketinggian seperti Peak Tower yang menakjubkan.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Petugas Polsek Denpasar Selatan mengamankan sejumlah barang bukti di TKP. Bukti yang diamankan berupa KTP, kartu nikah, dompet warna cokelat, Kartu Indonesia Sehat, kartu vaksin covid, dan kabel catok rambut warna hitam yang dipakai melilit leher korban.
-
Siapa saja yang hadir dalam pembukaan HKG PKK di Taliabu? Hadir dalam pembukaan HKG PKK ke-51 Bupati Kabupaten Halmahera Utara, Frans Manery, Bupati Kabupaten Kepulauan Sula, Fifian Adeningsih Mus, dan selalu tuan rumah Bupati Pulau Taliabu, Aliong Mus bersama unsur Forkopimda, serta unsur pimpinan dan anggota DPRD Taliabu.
Suramlah Nidin
Suramlah Nidin merupakan warga Bondowoso, Jawa Timur. Dia mengadu nasib di Malaysia. Di Negeri Jiran inilah nyawanya melayang di tangan seorang pembunuh hingga saat ini pelaku bahkan tak tertangkap.
Suramlah menjadi korban mutilasi seorang tak diketahui pada 2011. Dia ditemukan tak bernyawa dan tubuhnya terpotong hingga delapan bagian. Di sampin jasad Suramlah ada mayat anak kecil diperkirakan anak perempuan itu.
Hingga kini kasus Suramlah tak ada kejelasan. Keluarganya yakin kasus wanita itu ditutup-tutupi oleh pihak Malaysia.
 Â
Sumarti Ningsih
Seorang warga Indonesia bernama Sumarti Ningsih menjadi korban mutilasi oleh lelaki asal Inggris bernama Rurik Jutting. Peristiwa ini terjadi di wilayah Administratif Hong Kong, China, kemarin setelah perayaan kebangkitan arwah atau Halloween.
Saat ditemukan Sumarti bahkan diperkirakan sudah tewas lima hari lalu. Dia datang ke Hong Kong awalnya ingin bekerja namun malah nyasar jadi pelacur. Mayat wanita itu dimasukkan ke dalam koper.
Diperkirakan Sumarti tewas setelah pesta seks dengan Jutting.
 Â
TKW Indonesia tak dikenal dimutilasi di Arab Saudi
Warga negara Indonesia tidak dilansir namanya juga menjadi korban mutilasi di Arab Saudi. Peristiwa ini terjadi empat tahun lalu. Pelaku bernama Mustafa Al Asili bahkan sudah dimaafkan oleh keluarga korban yang diberi uang ganti rugi setara Rp 600 juta.
WNI ini bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Tak disebutkan bagaimana Al Asili membunuhnya dan di wilayah mana serta motifnya. Kasus ini baru selesai Mei dan sudah tutup buku.
 Â
Mayang Prasetyo
Terakhir, kasus mutilasi warga Indonesia di Australia yakni Mayang Prasetyo. Dia dibunuh dan tubuhnya dipotong-potong oleh suaminya sendiri, Marcus Peter Volke. Tak hanya itu, jenazah perempuan transeksual itu juga direbus.
Motif pembunuhan ini disinyalir sebab cemburu. Setelah memutilasi Mayang, Volke menggorok lehernya sendiri hingga tewas.