Fidel Castro tandatangani manifesto dukung Palestina
Manifesto itu menuntut Israel menghormati resolusi PBB buat menarik pasukannya dari Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur
Mantan Presiden Kuba Fidel Castro menandatangani manifesto internasional buat mendukung Palestina. Manifesto itu menuntut Israel menghormati resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menarik pasukannya dari Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Ahad (10/8), Castro yang akan berusia 88 tahun pekan depan, menandatangani manifesto internasional bernama Demi Pembelaan terhadap Palestina itu bersama para politisi dan intelektual.
Surat kabar Granma dua hari lalu melaporkan Presiden Bolivia Evo Morales, Artis Argentina sekaligus peraih Nobel Perdamaian Adolfo Peres Esquivel, penari Kuba Alicia Alonso dan penulis Amerika Serikat alice Walker juga ikut menandatangani manifesto internasional itu.
Jaringan untuk Pembelaan Kemanusiaan yang memprakarsai manifesto itu mengajak sejumlah organisasi di Amerika Latin.
Manifesto itu meminta para pemerintah di seluruh dunia menuntut Israel untuk menghormati resolusi dari Dewan keamanan PBB nomo 242 yang disusun setelah Perang Enam Hari pada 1967.
Castro sebelumnya menuding Israel tengah mempraktikkan bentuk baru fasisme melalui operasi militernya terhadap Palestina.
Sejak 8 Juli lalu konflik Palestina-Israel telah menewaskan 1.913 warga Palestina dan 67 orang Israel, hampir seluruhnya tentara.
Kecaman keras terhadap Israel juga datang dari Presiden Brasil Dilma Rousseff dan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Brasil, Chile, Ekuador, Peru, dan El Salvador kini sudah menarik duta besarnya di Israel. Jumat lalu warga Bolivia berunjuk rasa mengecam tindakan Israel dan menyebut mereka sebagai negara teroris.
Baca juga:
Aksi protes anak-anak Palestina kecam serangan zionis Israel
Mengenang Che Guevara saat kunjungi Gaza
Israel kembali serang Gaza, masjid dibom, lima orang tewas
Serangan udara zionis Israel hancurkan tiga masjid di Gaza
Messi bela anak-anak di Gaza
-
Bagaimana tanggapan Inggris terhadap konflik Israel-Palestina? Sejauh ini Inggris pun bersikap tengah dalam menyikapi konflik Israel-Palestina. Meski pembantaian di depan mata, Inggris justru tetap menjaga 'kemesraan' dengan Israel. Lewat pernyataan kantor PM Inggris pada Minggu (7/7), Starmer disebut telah berkomunikasi dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk segera melakukan gencatan senjata."Dia kemudian menegaskan kebutuhan yang jelas dan mendesak untuk gencatan senjata, pelepasan sandera, serta peningkatan segera volume bantuan kemanusiaan terhadap warga sipil," dikutip Anadolu Agency.Starmer juga mengucapkan terima kasih kepada Netanyahu atas ucapan selamat yang diberikan kepadanya usai dilantik menjadi PM Inggris yang baru. Dirinya pun berharap bisa lebih memperdalam hubungan akrab antara Inggris dan Israel.
-
Apa masalah utama yang memicu konflik Israel dan Palestina? Konflik Palestina dan Israel, hingga kini masih menjadi isu kemanusiaan yang belum berakhir. Konflik yang bermula sejak tahun 1947 ini bahkan masih sering memanas. Di mana penduduk Israel terus berusaha menguasai wilayah yang seharusnya menjadi hak dari warga negara Palestina.
-
Di mana kejadian tentara Israel melempar jasad warga Palestina terjadi? Dilansir Middle East Eye, video tersebut memperlihatkan tiga tentara memanjat ke atas atap, memegangi mayat-mayat dan melemparkannya satu per satu dari atas atap.
-
Apa yang dirindukan Palestina dalam puisi ini? Negeri ini merindukan kedamaian yang tak tergoyahkan.
-
Bagaimana semangat Palestina diungkapkan dalam puisi ini? Tapi semangat Palestina tak pernah lunturMereka tetap teguh, berjuang dengan harapan.
-
Apa yang dilakukan tentara Israel terhadap tahanan Palestina? Dengan posisi tangan terikat dan tanpa busana, para tahanan tersebut diperdaya sebagai perisai hidup untuk masuk ke rumah dan terowongan hancur di Jalur Gaza.