Generasi Jihad dan ancaman perang saudara di Eropa
Kaum muda muslim yang miskin dan pengangguran mudah terjebak dalam radikalisasi.
Profesor Islam Gilles Kepel dari Institut Ilmu Politik Paris memperingatkan bakal terjadi perang saudara di seantero benua Eropa jika kaum muda muslim masih dibekap kemiskinan dan pengangguran.
Mereka, kata dia, akan dengan mudah terperangkap dalam jebakan radikalisasi sehingga memicu munculnya 'Generasi Jihad' yang akan melancarkan serangan teror di Benua Biru itu.
Tujuan dari generasi ini adalah memicu kebencian terhadap warga muslim dan meradikalisasi kaum muda, seperti dilansir koran the Daily Mail, Senin (12/9).
Kondisi ini, kata dia kepada koran Jerman Die Welt, akan membuat Eropa memasuki masa kelam perang saudara.
Menurut Kepel, serangkaian teror yang terjadi di Eropa belakangan ini adalah bagian dari perang di dalam Islam itu sendiri ketimbang antara Islam dengan peradaban Barat.
Kaum ekstremis saat ini, kata dia, bertujuan menghantam kelompok Islam moderat di Eropa dan di seluruh dunia.
Ketika perang saudara sudah melanda Eropa maka tujuan jangka panjang dari para teroris adalah mendirikan kekhalifahan yang akan menguasai seluruh Eropa.
Kepel mengatakan meski sebagian besar muslim tidak terlibat dalam aksi teror, kondisi meluasnya pengangguran dan keputusasaan kaum muda muslim di pinggiran Prancis bisa menyebabkan anak-anak muda itu teradikalisasi.
Dia juga memperingatkan keterlibatan kelompok sayap kanan radikal dan menyerukan pihak berwenang untuk menghapuskan perbedaan di lapisan masyarakat bukan dengan perang tapi dengan kebijakan dan pendidikan.
Perdana Menteri Prancis Manuel Valls kemarin menyatakan setiap hari aparat berhasil menggagalkan upaya percobaan serangan teror di Negeri Anggur itu.
Menurut Valls, sejauh ini sudah 15.000 orang di Prancis dilacak karena diduga jadi korban radikalisasi. Sebanyak 1.350 dari mereka dalam penyelidikan dan 293 lainnya diduga terkait jaringan teror.
"Saat ini ancaman dalam kondisi maksimal, dan kita yang jadi targetnya," ujar Valss kepada radio Eropa. Setiap hari intelijen, polisi, mengungkap jaringan teror dan melacak keberadaan teroris.
"Akan ada serangan baru dan banyak korban tak bersalah."
-
Bentuk seperti apa yang dimiliki monumen misterius yang ditemukan di Prancis? Saat menggali situs tersebut, tim menemukan artefak dari zaman Neolitik hingga Zaman besi, termasuk mata panah batu api, penyangga pemanah, dan paduan tembaga belati. Pemukiman tertua di situs ini adalah yang paling menarik, karena mencakup monumen aneh, yang digambarkan sebagai kandang "tapal kuda" sepanjang 8 meter yang dipasang pada kandang melingkar dengan diameter 11 meter.
-
Bagaimana pihak berwenang Perancis menanggapi ancaman tersebut? Pihak berwenang Perancis telah meyakinkan publik akan memberikan pengamanan yang maksimal dengan mengerahkan puluhan ribu personel keamanan.
-
Apa yang terjadi pada Italia dalam pertandingan melawan Prancis? Timnas Italia mengalami kebobolan gol cepat dari Prancis hanya dalam waktu 14 detik.
-
Apa yang terjadi pada pertandingan terakhir Prancis dan Belgia di Euro 2024? Sebelumnya, Prancis dan Belgia juga bertemu di babak 16 besar Euro 2024, di mana Prancis menang tipis 1-0 berkat gol bunuh diri Jan Vertonghen di menit 85.
-
Apa bentuk dari ukiran Neanderthal yang ditemukan di Prancis? Karena ukiran ini adalah simbol non-figuratif, maka makna di baliknya tidak jelas.
-
Apa yang dicuri dari turis Perancis? Dalam tas yang dibawa kabur oleh pelaku usai pelaku mengantar korban ke Bandara I Gusti Ngurah Rai, berisi uang puluhan juta Rupiah.
Baca juga:
Ini alasan mengapa Eropa gagal atasi terorisme
PM Hungaria sebut imigrasi 'racun' bagi Eropa
Lima pembelaan Paus terhadap Islam di tengah isu terorisme di Eropa
Negara Eropa ramai-ramai berencana kasih tunjangan ke penduduknya
Perang kini kembali ke tanah airnya