Hasil Uji Coba Vaksin Covid-19 Pada Enam Ekor Kera, Virus Dalam Paru-Paru Berkurang
Percobaan berlangsung di Amerika Serikat (AS), yang melibatkan para peneliti dari Lembaga Kesehatan Nasional (NIH) AS dan dari Universitas Oxford.
Vaksin virus Corona tampaknya berhasil melindungi enam ekor kera dari penyakit Covid-19. Hal ini memberi harapan awal bagi ketersediaan vaksin, yang sekarang sedang menjalani uji klinis pada manusia. Namun tidak ada jaminan vaksin ini akan berhasil jika disuntikkan ke manusia.
Dilansir dari BBC, Sabtu (16/5), sekelompok kera terpapar virus SARS-CoV-2. Enam ekor hewan yang divaksinasi memiliki lebih sedikit virus di paru-paru dan saluran pernapasan mereka.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kenapa cromboloni viral di media sosial? Tips Membuat Cromboloni saat ini tengah ramai menjadi perbincangan di media sosial khususnya Tiktok.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
Percobaan berlangsung di Amerika Serikat (AS), yang melibatkan para peneliti dari Lembaga Kesehatan Nasional (NIH) AS dan dari Universitas Oxford. Vaksin ini tampaknya berhasil melindungi hewan tersebut dari pneumonia.
Kera Memiliki Sistem Kekebalan yang Mirip dengan Manusia
Studi ini belum ditinjau oleh ilmuwan lain dan dipublikasikan secara resmi, tetapi Prof Stephen Evans dari London School of Hygiene and Tropical Medicine, menggambarkannya sebagai 'kualitas tinggi' dan 'sangat menggembirakan'.
Sementara itu, percobaan di Inggris pada lebih dari 1.000 sukarelawan manusia saat ini sedang berlangsung di Universitas Oxford. Ada lebih dari 100 vaksin eksperimental virus Corona yang saat ini sedang dikembangkan.
Dr Penny Ward, seorang profesor tamu di bidang farmasi di King's College London mengatakan, temuan ini sangat membantu di mana vaksin tidak menyebabkan respons penyakit yang lebih buruk pada sekelompok kera ini, dan mereka tidak mengalami gejala pneumonia setelah divaksinasi.
Vaksin ini didasarkan pada sebagian kecil dari 'lonjakan' virus yang khas. Idenya adalah dengan membuat tubuh mengenali bagian unik dari virus, ketika terpapar tubuh akan tahu bagaimana bereaksi, dan menghasilkan antibodi yang tepat untuk melawannya.
Tampaknya hal itu terjadi pada kera yang divaksinasi, yang menghasilkan antibodi yang mampu melawan virus.
(mdk/gil)