Ini kata pemimpin Taliban soal debat capres Amerika Serikat
Ini kata pemimpin Taliban soal debat capres Amerika Serikat. Kelompok militan ini mengaku mengikuti debat capres AS melalui siaran televisi di suatu lokasi rahasia di Afganistan. Mereka juga kecewa dengan penampilan kandidat dari Partai Republik Donald Trump.
Para pemimpin kelompok militan Taliban di Afganistan mengikuti acara debat pertama calon presiden Amerika Serikat melalui televisi.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid melalui sambungan telepon mengatakan mereka menyimak debat itu dan tidak mendengar satu kata pun tentang Afghanistan dari kedua kandidat presiden AS, Hillary Clinton dan Donald Trump. Selain itu mereka juga kecewa dengan penampilan kandidat dari Partai Republik Donald Trump, 70 tahun, yang mereka sebut tidak serius.
Mereka menyaksikan debat itu melalui lokasi rahasia di Afganistan.
"Yang terpenting kami ingin presiden AS berikutnya belajar dari kesalahan pendahulunya," kata dia, seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (28/9).
"Mengapa mereka sangat dibenci di seluruh dunia? Itu karena kebijakan mereka yang agresif. Mereka menyerang negara lain dan membunuh warga tidak berdosa demi kepentingan mereka."
Amerika Serikat selama ini terlibat dalam perang terpanjang di Afganistan setelah peristiwa serangan 11 September 2001.
Presiden Barack Hussein Obama tahun ini memutuskan akan menarik mundur separuh tentara AS di Afganistan tapi kemudian dia mempertahankan 8.400 serdadu AS hingga akhir masa jabatannya.
Zabihullah mengatakan AS sudah menghabiskan uang miliaran dolar dan waktu selama 15 tahun untuk sesuatu yang sia-sia tanpa bisa mengalahkan Taliban.
Menurut dia, ada dua pilihan bagi presiden AS berikutnya: terus-menerus menghamburkan uang dan mengorbankan nyawa manusia dengan menjajah Afganistan atau membiarkan rakyat Afganistan menentukan nasibnya sendiri.
"Kalau presiden yang baru tidka mengubah kebijakan mereka, maka Taliban akan terus melakukan perlawanan bersenjata sampai mereka diusir dari Afganistan," ujar Zabihullah.