Jarang terjadi, Jepang hukum gantung dua pembunuh dalam sehari
Jarang terjadi, Jepang hukum gantung dua pembunuh dalam sehari. Salah satu terdakwa melakukan tindak pidana pembunuhan saat masih remaja dan eksekusi dilakukan setelah dia melewati masa tahanan selama lebih dari dua dekade.
Pengadilan Jepang mengeksekusi terdakwa kasus pembunuhan hari ini. Salah satu terdakwa melakukan tindak pidana pembunuhan saat masih remaja dan eksekusi dilakukan setelah dia melewati masa tahanan selama lebih dari dua dekade.
"Teruhiko Seki (44 tahun) dihukum gantung karena membunuh empat orang di Chiba, bagian tenggara Tokyo, pada akhir tahun 1992 saat masih berusia 19 tahun. Di Jepang, orang baru dianggap dewasa saat usianya 20 tahun," demikian keterangan Kementerian Kehakiman, seperti dikutip dari laman Arab News, Selasa (19/12).
"Sementara itu, Kiyoshi Matsui (69 tahun) membunuh kekasih dan orangtuanya pada 1994 lalu," tambah pernyataan tersebut.
Eksekusi terhadap Seki dan Matsui membawa jumlah terdakwa yang dihukum mati di Jepang menjadi 21 orang sejak Perdana Menteri konservatif Shinzo Abe berkuasa. Ini juga menjadi eksekusi pertama sejak 1997 lalu terhadap tahanan hukuman mati yang melakukan kejahatan saat masih di bawah umur.
Baik Seki maupun Matsui sama-sama melakukan banding atas vonis yang dijatuhkan. Ini juga menjadi hal yang jarang terjadi di Jepang, sebab biasanya terdakwa hukuman mati tidak mengajukan banding. Namun permintaan keduanya ditolak.
"Mereka melakukan kasus pembunuhan yang sangat sadis. Kami melakukan eksekusi setelah melalui pertimbangan cermat," papar Menteri Kehakiman Yoko Kamikawa.
Jepang merupakan negara maju yang masih melakukan hukuman mati selain Amerika Serikat. Hukuman mati juga mendapat dukungan yang luar biasa dari masyarakat lokal. Namun, kelompok hak asasi dan pemerintah Eropa telah berulang kali mengajukan protes, menuntut agar Jepang menghentikan hukuman mati.
Para narapidana yang divonis hukuman mati bisa mendekam selama bertahun-tahun dalam jeruji besi tanpa diberi kepastian kapan akan dieksekusi. Mereka baru diberitahu tentang eksekusi beberapa jam sebelum dilakukan.
Baca juga:
Perusahaan Jepang ingin bayar gaji pegawai pakai Bitcoin
Di Jepang, tutup lubang gorong-gorong saja seperti karya seni
Indonesia lirik Jepang dalam pengelolaan sampah menjadi listrik
2 APM asal Jepang sepakat lakukan penelitian kembangkan mobil listrik RI
Kapal perang AS, Jepang & Korsel latihan besar-besaran lacak rudal Korut
-
Bagaimana bentuk rumput Jepang? Rumput Jepang memiliki bentuk daun yang menyerupai jarum dengan runcing dan ramping. Pertumbuhan rumput ini ditandai oleh daun-daun kecil yang padat, menciptakan penampilan yang teratur dan rapi.
-
Apa rahasia panjang umur masyarakat Jepang? Masyarakat Jepang memiliki pola makan sehat yang mendukung mereka memiliki umur panjang dan sehat. Jepang merupakan salah satu negara dengan beragam kuliner yang khas dan rasa yang lezat. Siapa sangka bahwa hal tersebut merupakan salah satu kunci dari kehidupan panjang umur masyarakat Jepang.
-
Kapan Topan Vera melanda Jepang? Topan Vera yang melanda Jepang pada 26 September 1959, merupakan salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah negara tersebut.
-
Mengapa para nelayan Jepang membuat mumi 'Putri Duyung'? Kemungkinan besar, para nelayan menciptakan campuran aneh ini untuk dijual kepada orang kaya yang berharap bisa memperpanjang hidup mereka.
-
Kapan bintang-bintang mati? Setiap Tahun, Ada Segini Bintang yang Mati di Galaksi Bima Sakti Bintang pun bisa hancur setiap tahunnya dan melakukan "regenerasi". Komposisi bintang di langit terus berganti seiring dengan perkembangan waktu.
-
Apa sebenarnya makhluk yang diawetkan dalam mumi 'Putri Duyung' Jepang? Hasil pemindaian mengungkapkan, mumi ini bukan putri duyung melainkan hasil gabungan yang mengerikan antara ikan, monyet, dan kadal, seperti Frankenstein.