Kabut Asap, Malaysia Berencana Pakai Drone untuk Bikin Hujan Buatan
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan, pemerintahannya mungkin akan mempertimbangkan penggunaan pesawat tanpa awak (drone) dalam proses menghasilkan hujan buatan. Rencananya, drone akan digunakan sebagai pengganti pesawat dalam proses penyemaian awan.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan, pemerintahannya mungkin akan mempertimbangkan penggunaan pesawat tanpa awak (drone) dalam proses menghasilkan hujan buatan. Rencananya, drone akan digunakan sebagai pengganti pesawat dalam proses penyemaian awan.
"Kami dapat menggunakan beberapa drone pada waktu yang sama dan menyebarnya ke area tertentu, seperti Putrajaya yang terkena dampak kabut asap," kata Mahathir, seperti dikutip laman Straits Times, Jumat (20/9).
-
Kapan Waduk Kembangan buka? Jam operasional Waduk Kembangan adalah setiap hari, mulai pukul 07.00 hingga 19.30 WIB.
-
Kapan kuah bakso sering disantap? Cita rasa gurih dan segar dari kuahnya ini membuat bakso sangat cocok disantap dalam cuaca apapun.
-
Apa kelemahan cabai? Cabai memiliki kelemahan yaitu masa simpan yang pendek. Pada suhu ruangan, cabai hanya dapat bertahan sekitar 2 hari, sedangkan dalam kulkas hanya sampai 6 hari.
-
Kapan Bakso Aci Garut mulai ada? Mengutip laman baksoacinampol.epizy.com, bakso aci sendiri merupakan makanan khas orang Sunda yang sudah ada sejak abad ke-19. Mulanya makanan ini dibuat oleh masyarakat di tatar priangan seperti Garut, Tasikmalaya, sampai Bandung di tengah kondisi sulit era penjajahan Belanda.
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
Ketika ditanya soal upaya Malaysia untuk mengatasi masalah kabut asap yang kian parah Mahathir menjawab, "Kami akan berdoa meminta hujan."
Mahathir menambahkan, pemerintahannya akan terus mengupayakan proses penyemaian awan dan menyarankan masyarakat untuk tetap menggunakan masker ketika bepergian.
Sebagian besar wilayah Malaysia diselimuti asap dengan level sedang hingga pekat, sejak kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan semakin meluas. Pemerintah Malaysia sempat menawarkan bantuan kepada Indonesia untuk mengatasi kebakaran hutan, tetapi ditolak.
"Kami menawarkan bantuan (ke Indonesia) setiap saat. Kami memiliki pesawat yang dilengkapi perlengkapan water-boming," jelasnya.
Mahathir mengatakan dirinya tidak pernah bertanya langsung alasan pemerintah Joko Widodo menolak bantuan tersebut. "Mengapa Anda tidak bertanya kepada Jokowi?" tanyanya pada awak media.
Kabut Asap Menghambat Kegiatan Belajar
Paparan kabut asap yang terus menerus dihirup warga membawa dampak buruk bagi kesehatan. Dikatakan, warga umumnya mengalami gejala media seperti sakit tenggorokan, batuk, mata merah dan berair, bersin, gatal, hingga gangguan pernapasan.
Atas pertimbangan kesehatan, lebih dari 2000 sekolah di tujuh negara bagian Malaysia ditutup mulai Kamis (19/9) kemarin. Ketujuh negara bagian itu adalah Selangor, Putrajaya, Kuala Lumpur, Penang, Kedah, Perak, Negri Sembilan, dan Sarawak.
Keputusan yang dibuat pemerintah ini membawa dampak bagi 1,7 juta siswa. Sekolah di tujuh negara bagian itu ditutup karena indeks polusi udara menunjukkan angka 200 ke atas. Indeks tersebut digolongkan dalam kategori tidak sehat.
Hari ini, sekolah di Perak dan Negri Sembilan sudah diperbolehkan melanjutkan kegiatan belajar mengajar. Kementerian Pendidikan mengatakan, keputusan ini diambil setelah melihat indeks polusi udara yang sudah lebih rendah dari 200.
Surat edaran Kementerian Pendidikan tertanggal 15 Januari 2019 menyatakan, sekolah harus menghentikan semua kegiatan di luar ruangan ketika tingkat API (Air Pollution Index) mencapai 100 ke atas.
Departemen Pendidikan Tinggi telah menyarankan semua lembaga perguruan tinggi di Malaysia memperhatikan API. Ketika indeks di wilayahnya menyentuh angka 200 atau lebih, maka kegiatan perkuliahan harus ditunda.
Karyawan Dianjurkan Bekerja di Rumah
Departemen Sumber Daya Manusia Malaysia mengimbau pengusaha untuk menerapkan kebijakan kerja yang fleksibel selama bencana kabut asap terjadi, termasuk memperbolehkan karyawannya bekerja dari rumah. Anjuran ini berkaitan dengan tanggung jawab perusahaan untuk memastikan keselamatan dan kesehatan karyawan, seperti yang diangkat pada pertemuan kabinet, Rabu (18/9) lalu.
"Penting bagi pengusaha untuk melakukan penilaian risiko, mengambil langkah-langkah yang tepat dan untuk menentukan perlunya bekerja (di rumah) untuk meminimalisir risiko (kesehatan)," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan pada Kamis (19/9).
Dijelaskan bahwa undang-undang perburuhan di Malaysia tidak melarang pengusaha untuk menentukan tempat kerja lain, di luar kontrak yang disepakati. "Bergantung pada keadaan seperti kabut atau banjir, pekerja dapat bekerja dari rumah sebagai tindakan sementara sampai kondisinya pulih," katanya.
Berdasarkan Undang-undang Kesehatan dan Keselamatan Kerja tahun 1994, Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat menghentikan pekerjaan dalam kondisi berbahaya, termasuk bencana kabut asap. Setiap perusahaan harus melakukan tes pernapasan karyawan, memastikan penggunaan masker N95, dan mengurangi kegiatan di luar ruangan.
Setiap pihak yang tetap mempekerjakan karyawannya di saat situasi berbahaya, akan didenda hingga RM50.000 atau Rp168 juta. Pengusaha juga diimbau memperhatikan gejala kesehatan yang dialami oleh karyawannya, selama kabut asap.
Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita
Baca juga:
Atasi Kabut Asap, Malaysia Bikin Hujan Buatan
Dua Juta Siswa Malaysia Diliburkan karena 2000 Sekolah Ditutup Akibat Kabut Asap
Data AirVisual, Jakarta Posisi Ketujuh Udara Terburuk di Dunia Pagi Ini
Semua Sekolah di Penang Malaysia Diliburkan karena Kabut Asap
Malaysia Didesak Tuntut Pemerintah Indonesia Sebesar RM 1 karena Kabut Asap
Bisakah Malaysia Tuntut Indonesia ke Mahkamah Internasional karena Kabut Asap?