Ke Filipina, Menlu Retno bahas pembebasan sandera
Menlu menegaskan keselamatan mereka adalah prioritas utama.
Menteri Luar Negeri Indonesia , Retno L. P. Marsudi sejak kemarin bertolak ke Filipina. Menlu perempuan pertama Indonesia ini rupanya ingin membahas pembebasan sandera tujuh anak buah kapal Indonesia di sana.
Menlu baru Filipina yang baru dilantik kemarin, Perfecto Rivas Yasay, Jr. bertemu dengan Menlu Retno hari ini, Jumat (1/7). Menlu Retno merupakan tamu dari negara lain pertama yang melakukan pertemuan bilateral dengannya.
-
Siapa prajurit TNI AU yang berhasil mengalahkan petarung Filipina di Byon Combat Showbiz Vol 3? Ya, prajurit TNI AU yang bernama Praka Ongen Saknosiwi ini berhasil meraih kemenangan pada gelaran Byon Combat Showbiz Vol 3.
-
Kenapa elang Filipina terancam punah? Ancaman utama mereka adalah kehilangan habitat akibat pertanian, pertambangan, perburuan, penebangan, dan perubahan iklim.
-
Di mana Praka Ongen Saknosiwi bertanding melawan petarung Filipina di Byon Combat Showbiz Vol 3? Pertandingan sendiri digelar di Lapangan Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, pada Sabtu (22/6).
-
Di mana elang Filipina yang terlihat di video ini mendiami? Dikenal dengan sebutan 'elang pemakan monyet' di wilayahnya, burung ini memiliki reputasi yang legendaris di dalam hutan hujan yang lembab di kepulauan Filipina.
-
Kenapa pelatih Filipina mengeluh tentang wasit Yudi Nurcahya? Ia merasa Filipina berpotensi meraih kemenangan jika wasit Yudi Nurcahya memberikan penalti kepada mereka.
-
Bagaimana Filipina menjadi negara merdeka? Baru tanggal 4 Juli 1946, republik Filipina mencapai kemerdekaan penuh setelah mencapai kesepakatan dengan Amerika. Manuel Roxas mengambil kembali sumpahnya sebagai Presiden pertama Republik Filipina, setelah menyepakati perjanjian dengan Amerika Serikat.
"Pertemuan dengan Menlu Yasay sangat penting artinya untuk melanjutkan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Filipina dalam upaya pembebasan sandera," ujar Menlu Retno dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com.
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Belanda tersebut mengungkapkan kepada Menlu Yasay, bahwa penyanderaan semacam ini sama sekali tidak dapat ditolerir. Selain itu, Menlu Retno juga meminta agar pemerintah Filipina dapat menjamin keamanan di wilayah perairan Laut Sulu.
Menlu Retno juga menegaskan, bahwa keselamatan tujuh ABK asal Indonesia merupakan prioritas utama dalam upaya pembebasan sandera kali ini.
Hal ini dengan tegas ditanggapi oleh Menlu Yasay, dia menggarisbawahi komitmen yang kuat dari pemerintahan baru Presiden Rodrigo Duterte, di mana akan menyikat habis segala tindakan kriminal yang sering terjadi di Laut Sulu. Dia juga menambahkan, pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan otoritas Indonesia dalam upaya pembebasan sandera.
Perairan Sulu sangat penting bagi kelangsungan ekonomi kedua negara, apalagi dalam perdagangan batu bara. Pasalnya, hampir 96 persen kebutuhan batu bara Filipina Selatan dipasok dari Indonesia.
Batu bara merupakan pembangkit energi listrik negara ini. Karenanya sangat disayangkan, penyanderaan tersebut menghambat laju ekonomi kedua negara, terutama perdagangan batu bara.
Perdagangan Indonesia dan Filipina mencapai USD 4,6 miliar, dengan surplus berada di pihak Indonesia.
Baca juga:
Panglima tegaskan TNI belum bisa masuk ke perairan Filipina
Pemilik TB Charles disebut biang keladi diculiknya 7 ABK di Filipina
Beda TNI dan perusahaan soal jalur pelayaran tugboat yang disandera
Jangan ngerecoki, alasan Menhan belum kerahkan TNI selamatkan WNI
Panglima TNI pastikan 7 sandera Abu Sayyaf berada di Sulu