Kelelawar drakula gigit 12 anak hingga tewas
Hewan itu adalah kelelawar yang menyebabkan wabah rabies.
12 Anak di Peru dilaporkan meninggal setelah diserang oleh kelelawar rabies pengisap darah di hutan Loreto, sekitar seribu kilometer sebelah utara Ibu Kota Lima. Warga lokal sebelumnya menduga anak-anak itu mati karena perbuatan dukun.
Pejabat kesehatan setempat Hermann Silva mengatakan bocah-bocah berusia 8 hingga 15 tahun itu meninggal sejak September hingga Februari, seperti dilansir koran the Daily Mail, Jumat (12/2).
"Dari gejala dan laporan medis disimpulkan 12 anak dari etnis Achuar itu meninggal karena wabah rabies," kata dia.
"Mereka digigit oleh kelelawar pengisap darah di wilayah Yankuntich dan Uncun."
Warga setempat menuturkan mereka mengira anak-anak itu meninggal karena perbuatan dukun sehingga mereka tidak melapor ada wabah rabies.
Korban tewas teranyar terjadi Rabu lalu. Sedangkan dua korban lainnya, bocah laki-laki berusia sembilan tahun dan perempuan 22 tahun bisa sembuh dari penyakit rabies itu.
Menteri Kesehatan Peru Anibal Velasquez mengatakan dalam stasiun televisi, pemerintah kini menyatakan kondisi darurat medis di kawasan itu dan akan segera mengirimkan bantuan.