Kerap bikin ulah, lima hewan ini diadili hingga dipenjara
Hewan-hewan itu merasa hidupnya terancam sehingga melawan.
Sebagai sesama makhluk hidup, hubungan antara manusia dengan hewan terkadang bisa baik, tapi bisa juga buruk. Ada kalanya manusia membutuhkan binatang, begitu pula sebaliknya. Manusia sebagai makhluk yang derajatnya lebih tinggi tetap membutuhkan hewan untuk menyambung hidup sehari-hari.
Bukan hanya terhadap alam, tidak jarang manusia mengeksploitasi hewan begitu berlebihan, hingga menyebabkan habitat hewan tersebut rusak atau terkikis. Tak aneh hewan-hewan yang hidup di alam liar bisa merasa hidupnya terancam dan melakukan berbagai cara untuk bertahan hidup, termasuk jika harus menyakiti manusia.
-
Kapan Nursyah mulai menari ala India? Nursyah sendiri sebelumnya telah sering membagikan video dirinya menari ala India di media sosial.
-
Mengapa Nursyah suka menari ala India? Hal ini tidak terlepas dari kecintaannya pada musik dangdut dan Bollywood.
-
Apa yang terjadi pada kucing liar di Semarang? Banyak kucing liar yang hilang dan tersisa hanya satu ekor dalam keadaan mengenaskan.
-
Siapa yang menjadi sorotan karena menari ala India? Nursyah, ibu dari Indah Permatasari, telah berhasil memikat perhatian netizen dengan aksinya menari ala India yang menjadi viral di media sosial.
-
Bagaimana Lempeng India terbelah menjadi dua? Delaminasi berarti bagian lempeng yang lebih tinggi akan menjelaskan ketinggian Tibet yang sangat tinggi, sedangkan bagian yang lebih rendah akan turun menjadi mantel bumi.
-
Kapan Hikmat dan Leani bertanding melawan pasangan India? Setelah itu, Hikmat dan Leani melanjutkan pertandingan kedua mereka di Grup A pada Kamis (29/8/2024) pukul 23.40 WIB.
Yang unik dan menarik serta layak untuk dicatat adalah manusia menghadapi amukan hewan tak terkendali yang berbuat ulah itu dengan hukuman layaknya terhadap sesama manusia. Manusia mengganjar hewan-hewan itu dengan hukuman penjara.
Berikut lima kisah unik hewan berulah yang dihukum penjara versi merdeka.com:
Sering ganggu manusia, monyet di India dipenjara
Seekor monyet harus mendekam di balik jeruji besi lantaran dianggap sebagai penjahat. Monyet ini ditangkap oleh seorang pawang profesional karena mengganggu masyarakat sekitar.
Salah satu primata ini sering dilaporkan mencuri makan serta merusak segala perabotan rumah warga. Warga Sion, Mumbai, India mengeluhkan sudah enam bulan warga mengeluhkan diganggu oleh monyet tersebut.
Para warga akhirnya sepakat untuk meringkus primata ini dan mengikat tangan, kaki, serta kepalanya sebelum dimasukkan dalam kerangkeng besi.
"Ini adalah satu dari tiga hingga empat monyet yang mengacau di sekitaran lingkup masyarakat di pusat distrik Mumbai, para tamu yang singgah ke lokasi ini kerap protes atas kedatangan tamu tak diundang," tulis AFP yang kemudian dikutip oleh Emirates247, Senin (8/2).
Pada dasarnya primata jenis ini tinggal selaras dengan umat Hindu di India. Kelompok hewan primata ini menyebar di taman umum, perkantoran, atap rumah warga, bahkan membantu warga saat ada maling. Monyet juga dilaporkan sangat jarang mengganggu seperti yang dikeluhkan oleh warga Sion.
Kambing ini dipenjara tujuh tahun sebab makan rumput tetangga
Ada-ada saja kebijakan di India. Laman Mirror pekan lalu melaporkan, seekor kambing harus menghadapi hukuman penjara lantaran dianggap mencuri rumput.
Kambing milik Abdul Hassan ini dihukum hingga tujuh tahun penjara lantaran memakan rumput milik tetangganya. Tak hanya si kambing, pemiliknya bahkan terancam mendapat hukuman yang sama.
"Kambing saya, melewati tembok pembatas dan makan bunga serta rumput dari halaman tetangga," cerita Hassan.
Dia mengatakan, kambing tersebut segera dibawa ke kantor polisi.
"Saya juga turut serta ke kantor polisi," lanjut dia.
Stasiun televisi lokal melaporkan insiden ini dalam siaran langsung. Dalam laporan itu disebutkan, tetangga Hassan merupakan seorang pejabat pengadilan setempat.
"Polisi telah menangkap seekor kambing dan pemiliknya. Kambing ditangkap karena makan di halaman rumah tetangga si pemilik, meski sudah diingatkan berkali-kali. Tetangga itu, yang merupakan seorang pejabat pengadilan setempat, melayangkan gugatan kepada kambing," ucap sang reporter.
Kepolisian Chhattisgarh membenarkan adanya kejadian tersebut. Petugas mengatakan kambing itu bersalah karena sudah diperingatkan berkali-kali.
Sepertinya rumput tetangga lebih hijau dan menggugah selera kambing tersebut.
18 Singa ditangkap dan diadili lantaran mangsa manusia
Petugas penjaga satwa India menangkap 18 singa serta mengadilinya karena diduga memangsa tiga orang. Langkah yang diambil petugas tersebut dianggap tidak konvensional.
Penangkapan ini dilakukan menyusul adanya enam serangan yang dilakukan singa-singa Asiatic di dekat tempat konservasi Gir, Gujarat, India.
Rencananya singa yang dinyatakan bersalah akan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup di satu kebun binatang, sementara sisanya akan dilepas kembali ke kawasan konservasi tersebut.
Pejabat Gujarat, JA Khan, menjelaskan singa-singa tersebut ditahan selama dua bulan terakhir dalam kandang yang berbeda. Tujuannya untuk menentukan mana singa yang memangsa manusia.
"Kami sepertinya sudah bisa menentukan singa mana yang bersalah, tapi kami masih melakukan uji terhadap sembilan singa lain untuk menguatkan kesimpulan kami," kata Khan, seperti dikutip dari metro.co.uk, Selasa (14/6).
Uji coba yang dilakukan ini mencakup tes terhadap kotoran singa. Hal ini diungkapkan langsung oleh pakar hewan liar Ruchi Dave kepada BBC.
"Para petugas juga meneliti perilaku hewan. Singa yang memakan manusia biasanya langsung agresif begitu melihat orang," pungkasnya.
Diperkirakan serangan terhadap warga antara lain didorong oleh bertambahnya populasi singa di kawasan konservasi itu.
Bunuh tiga manusia, gajah ngamuk ditahan
Insiden menimpa seekor gajah bernama Ramachandran di Kerala, India pada sebuah festival di Januari 2013. Gajah ini tiba-tiba mengamuk dan mengobrak-abrik seisi acara, alhasil tiga wanita tewas. Anehnya, kesalahan justru dialamatkan pada gajah bukan pada si pawang.
Gajah berusia 45 tahun ini ditahan dan dijaga di bawah pengawasan Departemen Lingkungan, memaksa pemilik membayar uang jaminan sebesar 30 ribu rupe atau setara dengan Rp 5,8 juta. Usai kejadian ini Ramachandran dilarang ikut serta dalam segala macam festival selama tiga bulan.
Keledai di Meksiko dibui bersama manusia
Sekurangnya dua pria menjadi korban seekor keledai bernama Burro. Peristiwa ini terjadi di sebuah pekarangan di negara bagian Chiapas, Meksiko pada 2008. Keledai yang dilaporkan karena melakukan tindak kekerasan harus mendekam di dalam satu sel bersama para pemabuk dan para pengganggu di muka umum.
Pemilik yang melakukan protes diizinkan membebaskan kembali peliharaannya bilamana mau melunasi uang jaminan yang ditaksir sebesar $ 420 (sama dengan Rp 5,6 juta). Korban bernama Genaro Vazquez(63) digigit di bagian dada dan korban lain bernama Andres hernandez(52) ditendang dalam usaha menolong temannya.
Diketahui enam orang dikerahkan untuk mengamankan keledai ngamuk ini.
Â
(mdk/pan)