Kilang Minyak Saudi Terbakar, Amerika Siap Lakukan Serangan Balasan
Presiden AS Donald Trump mengatakan, saat ini AS hanya tinggal menunggu instruksi Kerajaan Saudi untuk melakukan serangan balik.
Amerika siap melakukan balasan atas penyerangan kilang minyak Saudi. Penegasan itu disampaikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Penyataan itu diungkapkan Trump setelah sebelumnya Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menuding Iran di balik kebakaran kilang minyak terbesar di dunia itu.
"Kilang minyak Arab Saudi diserang. Ada alasan untuk percaya bahwa kita tahu pelakunya," ujar Trump melalui akun Twitternya Senin (16/9).
-
Mengapa Arab Saudi dianggap lebih diunggulkan saat melawan Indonesia? Selain sebagai tuan rumah, tim yang dilatih oleh Roberto Mancini juga memiliki kualitas pemain dan pengalaman yang lebih baik dibandingkan Indonesia.
-
Kapan patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Kenapa Timnas Indonesia ke Arab Saudi? Sebagian anggota Timnas Indonesia telah tiba di Arab Saudi menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Senin pagi, 2 September 2024, waktu setempat.
-
Kapan Timnas Indonesia main lawan Arab Saudi? Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi dalam laga pertama putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Jumat (6/9/2024) dini hari WIB.
-
Siapa kapten dari tim nasional Arab Saudi? Sebagai kapten dan pemain kunci tim, winger kiri ini mencuri perhatian di Piala Dunia 2022 dengan mencetak gol dan membantu Arab Saudi mengalahkan Argentina 2-1 di fase grup.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Arab Saudi? Maarten Paes akhirnya melakukan debutnya bersama Timnas Indonesia dan hasilnya cukup mengejutkan. Sebelumnya, Paes diperkirakan tidak akan tampil saat Timnas Indonesia bertandang ke markas Timnas Arab Saudi pada matchday 1 Grup C ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang berlangsung pada Jumat (06/09/2024).
Lebih lanjut Trump mengatakan, saat ini AS hanya tinggal menunggu instruksi Kerajaan Saudi untuk melakukan serangan balik.
Dua fasilitas kilang minyak milik Saudi Aramco terbakar setelah mendapat serangan drone pada Sabtu (14/9). Houthi, kelompok bersenjata yang menguasai Yaman mengaku, serangan tersebut dilakukan pihak mereka.
Namun AS berpendapat, serangan itu bukan dilakukan Yaman, melainkan Iran. Hal tersebut disampaikan seorang pejabat senior AS kepada awak media.
Dugaan Iran sebagai dalang penyerangan kilang minyak Saudi juga disampaikan Mike Pompeo. Menurut Mike, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa serangan kilangan minyak dilakukan Yaman.
Tuduhan AS itu segera dibantah Iran. Melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi Iran mengatakan, kecaman AS yang meminta pertanggungjawaban Iran adalah tindakan yang sia-sia.
Selama lebih dari empat tahun, Saudi telah terlibat konflik dengan Houthi. Secara lebih luas, perang tersebut dipandang sebagai peperangan tidak langsung antara Saudi dan Iran.
"Di tengah semua seruan untuk de-eskalasi, Iran kini telah meluncurkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap pasokan energi dunia," kata Pompeo, seperti yang dikutip oleh Reuters.
Terbakarnya dua fasilitas kilang minyak Saudi itu menghilangkan 5% produksi minyak mentah dunia. Perusahaan minyak Saudi Aramco mengatakan, serangan Sabtu kemarin telah memangkas produksi sebesar 5,7 juta barel per hari. Pada perdagangan awal hari ini, harga minyak mentah pun melonjak hingga lebih dari 19%.
Demi menstabilkan pasokan minyak dunia, Trump mengizinkan penggunaan cadangan minyak AS sebagai penggantinya. "Pelepasan minyak dari Cadangan Minyak Strategis telah disahkan, jika perlu, dalam jumlah yang harus ditentukan cukup untuk menjaga pasar tetap terpasok dengan baik," ujarnya.
Sebelumnya, telah terjadi pula serangan terhadap tambang minyak Shaybah. Atas kejadian itu, pemerintah Riyadh menuduh Iran sebagai dalangnya. Namun, tuduhan tersebut dibantah.
Riyadh juga mengatakan, Iran telah mempersenjatai Houthi untuk melakukan serangan. Akan tetapi, sekali lagi Iran menyangkal dugaan tersebut.
Penguasa de facto Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengatakan kepada Trump bahwa Riyadh siap menghadapi "agresi teroris". Sebelumnya, Saudi juga pernah membalas Houthi dengan melakukan serangan udara di markas militer kelompok tersebut di Yaman.
Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita
Baca juga:
Serangan Maut 10 Drone ke Kilang Minyak Arab Saudi Hingga Buat Lonjakan Harga
Harga Minyak Dunia Naik Usai Penyerangan 2 Kilang Terbesar Arab Saudi
Harga BBM di RI Bakal Naik Imbas Penyerangan 2 Kilang Terbesar Dunia Milik Saudi
2 Kilang Minyak Terbesar Dunia Ditembak Drone, AS Tuding Iran Dalang Penyerangan
2 Kilang Terbesar Diserang Drone, Siap-siap Harga Minyak Dunia Naik