Konflik Berkecamuk, WHO Peringatkan Bahaya Kebocoran Lab Zat Biologis di Sudan
Sedikitnya 400 orang tewas sejak konflik meletus pada pertengahan April.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan ada risiko tinggi bocornya zat biologis berbahaya dari laboratorium yang terjebak di tengah perang saudara di Sudan.
Pejabat WHO menyampaikan, belum jelas siapa yang menduduki Laboratorium Kesehatan Masyarakat Nasional di ibu kota Sudan, Khartoum, seperti dilansir BBC. Negara tersebut jatuh dalam perang saudara, dipicu perebutan kekuasaan antara angkatan darat dan pasukan para militer Rapid Support Forces (RSF).
-
Kenapa penyelesaian konflik di Myanmar penting? "Kita berharap persoalan di Myanmar itu segera selesai karena menyangkut kemanusiaan, menyangkut rakyat Myanmar, dan pada kenyataannya memang tidak gampang, sangat kompleks, sehingga memerlukan waktu. Dan itu bisa terjadi kalau semua stakeholders yang ada di Myanmar itu mau, memiliki kemauan yang sama untuk menyelesaikan masalah itu. Kalau ndak, memang sangat sulit," ujar Presiden.
-
Bagaimana penyelesaian konflik di Myanmar akan dibahas? Pemimpin dan Menteri Luar Negeri Myanmar nanti akan diwakili oleh pihak nonpolitical representative, sama seperti KTT sebelumnya," kata Sidharta.
-
Apa yang menjadi ancaman kesehatan yang serius bagi Indonesia dan dunia terkait kusta? Penyakit kusta, meskipun termasuk penyakit tropis yang terabaikan, masih menjadi ancaman kesehatan yang signifikan di berbagai negara, termasuk Indonesia.
-
Apa standar jumlah dokter per 1.000 penduduk menurut WHO? Standarnya, 1 dokter per 1.000 penduduk.
-
Negara mana saja yang memenuhi standar kualitas udara WHO? Hanya tujuh negara yang berhasil memenuhi standar kualitas udara internasional yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia berdasarkan survei tahunan ke-6 IQAir.
-
Apa saja syarat untuk memenuhi standar kualitas udara WHO? Syarat sebuah negara agar bisa lulus standar tersebut, yaitu dengan memenuhi batas pedoman Badan Kesehatan Dunia (WHO), negara tersebut harus memiliki partikel udara sangat kecil yang disebut PM2.5 yang dikeluarkan oleh mobil, truk, dan proses industri.
Sedikitnya 400 orang tewas sejak konflik meletus pada pertengahan April.
WHO menyampaikan kepada BBC, para pegawai tidak bisa lagi mengakses lab tersebut. Pemadaman listrik juga membuat para pegawai sulit mengelola material yang tersimpan di lab tersebut.
Pejabat WHO mengatakan, ada sejumlah besar material biologi dan kimia yang disimpan dalam lab tersebut. Ada juga patogen cacar dan kolera, juga material berbahaya lainnya.
Tidak adanya listrik dapat membuat stok kantong darah yang disimpan di laboratorium semakin menipis dan berisiko rusak.
Lab tersebut berada di pusat kota Khartoum, tidak jauh dari bandara utama. Lokasinya di luar area markas militer Sudan, di mana pertempuran sengit antara pihak yang bertikai terjadi.
(mdk/pan)