Kronologi Tragedi Halloween Itaewon Korsel Tewaskan 149 Orang
Dilansir dari Reuters, tewasnya ratusan orang itu dipicu kerumunan besar. Mereka saling berdesakan di sebuah gang sempit.
Ratusan orang meninggal dunia usai berdesakan pada acara Halloween di kawasan Itaewon, Korea Selatan, pada Sabtu (29/10). Mayoritas korban meninggal merupakan anak muda berusia 20-an tahun.
Dilansir dari Reuters, tewasnya ratusan orang itu dipicu kerumunan besar di Itaewon. Mereka saling berdesakan di sebuah gang sempit. Beberapa saksi menggambarkan kerumunan menjadi semakin tidak terkendali dan gelisah saat malam semakin larut. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.20 WIB.
-
Apa yang terjadi pada para PMI di Korea Selatan? Tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi korban atas tenggelamnya kapal di Korea Selatan. Kepala Badan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menyampaikan duka atas meninggalnya pekerja migran Indonesia (PMI) yang menjadi korban tenggelamnya kapal tempat mereka bekerja di Korea Selatan.
-
Apa yang terjadi pada pemimpin oposisi Korea Selatan? Pemimpin partai oposisi Korea Selatan, Lee Jae-myung menjadi korban penyerangan oleh orang tak dikenal. Dia ditikam di lehernya ketika memberikan keterangan pers dalam kunjungannya di Busan, Korea Selatan, Selasa (2/1/2024).
-
Siapa yang kuliah di Korea Selatan? Ariyo Wahab sangat bangga putrinya, Kyra Wahab, akhirnya bisa diterima di sebuah universitas di Korea Selatan. Dan bulan September lalu, putri sulungnya berangkat ke Korea.
-
Apa makna dari kata bijak Korea "가장 중요한 것은 지금 이 순간이다"? "가장 중요한 것은 지금 이 순간이다" - "Hal terpenting adalah saat ini."
-
Apa yang sedang Megawati persiapkan di Korea Selatan? Pemain voli putri Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, telah sampai di Korea Selatan pada Rabu (4/9/2024) untuk mempersiapkan diri bersama klubnya, Daejeon Jung Kwanjang Red Sparks, menjelang musim Liga Voli Korea Selatan atau Korean V-League 2024/2025.
-
Kapan Megawati tiba di Korea Selatan? Pemain voli putri Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, telah sampai di Korea Selatan pada Rabu (4/9/2024) untuk mempersiapkan diri bersama klubnya, Daejeon Jung Kwanjang Red Sparks, menjelang musim Liga Voli Korea Selatan atau Korean V-League 2024/2025.
"Sejumlah orang jatuh selama festival Halloween, dan kami memiliki banyak korban," kata pejabat Departemen Pemadam Kebakaran Korsel, Choi Seong Beom.
©2022 Merdeka.com
Choi mengatakan, semua korban tewas kemungkinan besar akibat kecelakaan di satu gang sempit itu. Sementara, polisi mengalami kesulitan mengendalikan kerumunan.
Moon Ju-young (21 tahun) mengatakan, ada tanda-tanda masalah serius di gang sempit sebelum insiden itu. "Setidaknya lebih dari 10 kali ramai dari biasanya," katanya.
Rekaman media sosial menunjukkan ratusan orang yang memadati gang sempit dan miring itu hancur dan tidak bisa bergerak ketika petugas darurat dan polisi berusaha membebaskan mereka. Rekaman lain menunjukkan adegan kacau petugas pemadam kebakaran dan warga merawat puluhan orang yang tampaknya tidak sadarkan diri.
Korban Berjatuhan
Petugas pemadam kebakaran dan saksi mata mengatakan, orang-orang terus berduyun-duyun ke gang sempit yang sudah penuh sesak. Padahal, orang-orang di atas jalan yang miring itu jatuh. Kondisi ini membuat orang-orang di bawah mereka terguling-guling.
Seorang wanita yang tidak disebutkan namanya mengaku berhasil menyelamatkan putrinya dari tragedi maut di gang sempit kawasan Itaewon. Sementara lebih banyak orang terjebak selama lebih dari satu jam sebelum ditarik keluar dari kerumunan.
Saksi mata lain mengatakan, kamar mayat darurat didirikan di sebuah gedung yang berdekatan dengan tempat kejadian. Sekitar empat lusin mayat kemudian dibawa dengan tandu beroda dan dipindahkan ke fasilitas pemerintah untuk mengidentifikasi para korban.
Presiden Yoon Suk-yeol memimpin pertemuan darurat dengan pembantu senior dan memerintahkan satuan tugas dibentuk untuk mengamankan sumber daya untuk merawat yang terluka dan untuk meluncurkan penyelidikan menyeluruh penyebab bencana.
Data Korban
Pejabat Departemen Pemadam Kebakaran Korsel, Choi Seong Beom melaporkan, data sementara ada 149 orang meninggal dunia dalam tragedi festival Halloween. Sementara itu, tercatat 65 orang mengalami luka-luka.
19 Orang dari total korban terluka berada dalam kondisi serius dan menerima perawatan darurat. Tidak tertutup kemungkinan jumlah korban tewas bisa meningkat.
Halloween merupakan festival pertama di Seoul dalam tiga tahun terakhir setelah negara itu mencabut pembatasan Covid-19 dan jarak sosial. Banyak pengunjung pesta mengenakan topeng dan kostum Halloween.
(mdk/tin)