Kunjungi Korban Penembakan Massal, Donald Trump Didemo Warga El Paso
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengunjungi El Paso, Texas, sehubungan dengan penembakan massal yang menewaskan 22 orang pada akhir pekan kemarin, di tengah unjuk rasa penduduk setempat yang menuding retorika Trump turut memicu insiden tersebut.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengunjungi El Paso, Texas, sehubungan dengan penembakan massal yang menewaskan 22 orang pada akhir pekan kemarin, di tengah unjuk rasa penduduk setempat yang menuding retorika Trump turut memicu insiden tersebut.
Pada Sabtu pagi, puluhan orang tewas saat pria bersenjata melepaskan tembakan di pusat perbelanjaan Walmart di El Paso. Pelaku diidentifikasi polisi adalah seorang supremasi kulit putih berusia 21 tahun bernama Patrick Crusius.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
Trump mengunjungi rumah sakit bertemu para korban pada Rabu (7/8). Warga El Paso berkumpul di lahan parkir terdekat memprotes kunjungan tersebut sebelum Trump tiba di lokasi. Para pengunjuk rasa memegang sejumlah penanda yang menggambarkan tangan Trump berlumuran darah setelah penembakan dan mengutuk ujaran kebencian yang kerap disampaikan. Demikian dilansir dari Sputnik News, Kamis (8/8).
Setibanya di lokasi, Trump dan ibu negara Melania Trump disambut Gubernur Texas, Greg Abbott, Senator Texas, Ted Cruz dan John Cornyn, dan Wali Kota El Paso, Dee Margo. Sementara itu, kedatangan Trump menyebabkan penutupan jalan utama di seluruh kota, berdasarkan laporan koresponden Sputnik.
Pemimpin Demokrat setempat termasuk kandidat capres Beto O’Rourke dan anggota kongres El Paso, Veronica Escobar menyalahkan retorika anti-imigran Trump yang telah mengobarkan kejahatan berbasis kebencian yang menyebabkan seorang pria bersenjata mengunjungi El Paso dari Dallas untuk melakukan aksi penembakan.
Pada Rabu, Trump menyampaikan akan melakukan sesuatu terkait supremasi kulit putih dan kelompok pembenci di negaranya. Kendati politikus seperti O’Rourke dan Escobar menyebut Trump rasial setelah insiden tersebut, warga El Paso yang berkabung mencoba memisahkan insiden itu dari politik.
Sebelumnya Trump juga mengunjungi Dayton, Ohio, dimana insiden penembakan menewaskan sembilan orang pada Minggu. Polisi mengatakan mereka melumpuhkan pelaku, diidentifikasi bernama Conner Betts (24).
Gedung Putih selama kunjungan tersebut mengatakan media tak diizinkan masuk ke dalam rumah sakit karena Trump ingin bertemu keluarga korban. Juru Bicara Gedung Putih mengatakan, berfoto bukan tujuan kunjungan tersebut.
Baca juga:
Walmart Diminta Ikut Bertanggung Jawab Hentikan Insiden Penembakan Massal di AS
Terorisme Kulit Putih Sejalan dengan Kebangkitan ISIS
Kisah Pilu Orangtua Lindungi Bayi di Penembakan El Paso
Pelaku Penembakan Ohio Mengaku Sebagai
Pelaku Penembakan Ohio Bunuh Adik dan Delapan Korban dalam 30 Detik
Dua Penembakan Massal di AS Tewaskan 29 Orang