Mantan Model Playboy, Ini Sosok Wanita Kedua dalam Kasus Suap Donald Trump
Kasus yang menjerat mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat ini fokus pada dugaan suap terhadap bintang porno Stormy Daniels. Namun jaksa menyebut nama satu wanita lainnya dalam dokumen dakwaan.
Kasus yang menjerat mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat ini fokus pada dugaan suap terhadap bintang porno Stormy Daniels. Suap itu diduga diberikan sebagai uang tutup mulut agar Stormy Daniels tidak membocorkan soal hubungannya dengan Trump.
Namun, tidak hanya hanya Stormy Daniels yang terseret dalam kasus ini. Jaksa juga menyebut nama perempuan lain.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
Menurut dokumen latar belakang, uang diberikan atas nama "Woman 1" Trump. Bukti menunjukkan perempuan itu adalah Karen McDougal.
Karen adalah mantan model majalah Playboy. Sama seperti Stormy, Karen juga mengklaim pernah menjalin hubungan dengan Trump.
Menurut pengakuan Karen, hubungan tersebut bertahan 10 bulan. Namun Trump membantah hal tersebut.
Siapa Karen McDougal dan bagaimana dia terseret dalam kasus ini?
Dikutip dari BBC, Kamis (6/4), Karen lahir di Gary, Indiana, sebelum pindah ke Michigan saat masih anak-anak. Dia mulai terjun ke modelling saat mengikuti kompetisi pakaian renang saat berusia 20 tahunan.
Dia bergabung dengan Playboy di mana dia dinobatkan sebagai Playmate of the Year tahun 1998 dan dipilih sebagai "Playmate of the 90s" nomor dua setelah Pamela Anderson.
Dia kemudian bekerja sebagai model kebugaran, menjadi perempuan pertama yang muncul di sampul majalah Men's Fitness tahun 1999. Dia juga menjadi bintang iklan dan bermain film dengan peran minim, dia pernah muncul sebagai cameo di film Charlie's Angels pada tahun 2000.
Pada 2006, majalah New Yorker melaporkan, berdasarkan pengakuan Karen, dia bertemu Trump di Playboy Mansion di Los Angeles, saat Trump syuting program The Apprentice.
Karen kemudian mengaku Trump langsung menyukainya.
"Terus ngobrol dengan saya, dia bilang betapa cantiknya saya, dan macam-macam," tulisnya di artikel tersebut.
Dia kemudian mengklaim menjalin hubungan dengan Trump, yang saat itu telah menikah, selama 10 bulan dan mengaku bertemu Trump minimal lima kali dalam sebulan. Kepada CNN, Karen mengaku hubungannya dengan Trump itu atas dasar suka sama suka.
Saat Trump mencalonkan diri sebagai presiden pada 2016, Karen menandatangani kesepakatan senilai USD150.000 atau Rp2.2 miliar untuk mengungkapkan kisah asmaranya dengan Trump kepada tabloid National Enquirer.
Kesepakatan itu melarangnya untuk menyampaikan kepada publik terkait perselingkuhannya dengan Trump. Namun artikel di National Enquirer itu tidak pernah terbit dan Karen menyatakan dia ditipu agar bungkam terkait hal tersebut. Tabloid itu disebut melakukan hal tersebut untuk mencegah munculnya kisah negatif terkait Trump.
Pada 2021, Komisi Pemilihan Umum Federal AS menemukan bahwa penerbit National Enquirer melanggar UU pemilu dengan membayar kepada Karen McDougal agar mengungkapkan kisahnya tapi tidak menerbitkannya.
Ditemukan bahwa uang yang dibayarkan kepada Karen itu dinyatakan sebagai kontribusi kampanye ilegal. National Enquirer didenda sebesar USD187.500 atau sekitar Rp2,8 miliar.
Pada 2018, Karen McDougal meminta maaf secara terbuka kepada istri Trump, Melania Trump terkait perselingkuhannya.
"Saya benar-benar meminta maaf untuk hal itu. Saya tahu itu salah," ujarnya kala itu.
Trump selalu membantah pernah berselingkuh dengan Karen McDougal.
Dakwaan yang sedang dihadapinya saat ini hanya ditargetkan terkait uang yang diberikannya kepada Stormy Daniels.
Rincian terkait Karen McDougal terungkap dalam pernyataan fakta jaksa, yang diberikan sebagai informasi latar belakang kasus tersebut.
Trump mengaku tidak bersalah atas semua dakwaan tersebut.
(mdk/pan)