Mantan presiden Prancis akan ubah konstitusi demi melarang burkini
Isu burkini kini menjadi komoditas politik di Negeri Anggur itu menjelang pemilu tahun depan.
Mantan Presiden Prancis Nicholas Sarkozy hari ini mengatakan dia akan mengubah konstitusi untuk melarang perempuan memakai burkini (baru renang wanita muslim) jika terpilih kembali menjadi orang nomor satu dalam pemilu April mendatang.
Isu burkini kini menjadi komoditas politik di Negeri Anggur itu menjelang pemilu tahun depan.
Kantor berita Reuters melaporkan, Senin (29/8), Sarkozy yang beraliran konservatif pekan lalu mengatakan dia akan melarang burkini di seantero negeri demi mempertahankan nilai-nilai budaya Prancis dan bersikap lebih keras kepada kaum imigran.
"Kita akan ubah konstitusi. Kita sudah mengubahnya tiga puluh kali, bukan masalah," kata dia.
Mahkamah Agung sebelumnya sudah memutuskan larangan burkini tidak sesuai dengan konstitusi Prancis dan dengan demikian membolehkan wanita muslim memakai burkini di pantai atau di kolam renang.
Meski begitu, sejumlah wali kota tetap menjalankan larangan itu.