Manusia tertinggi di dunia dilarang tambah tinggi
Badannya terus tumbuh karena kelainan hormon akibat tumor. Bila didiamkan nyawanya jadi taruhan.
Akibat menderita tumor langka, manusia tertinggi di dunia asal Turki, Sultan Kosen, terus bertambah tinggi tiap hari. Tim dokter asal Amerika Serikat melarangnya diam saja dan memaksanya ikut terapi supaya badannya berhenti tumbuh.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Rabu (14/3), pria dengan tinggi 3,16 meter itu menerima penghargaan dari Lembaga pencatat rekor Guinness pada 2007. Dia merupakan satu dari 10 manusia sepanjang sejarah yang mencapai tinggi badan lebih dari tiga meter, atau setara rumah satu lantai.
Kosen mulai merasakan keanehan ketika punggungnya sering terasa sakit dan tinggi badannya terus bertambah. Tim dokter asal Pusat Kesehatan Universitas Virginia, Amerika Serikat menemukan kelainan pada otak kecil Kosen.
Tubuhnya mengalami sindrom acromegaly yang disebabkan tumor, sehingga terus memproduksi hormon pertumbuhan. Bila tumor itu menjadi kanker, nyawa Kosen tentu jadi taruhannya. Dokter dan tim peneliti langsung memerintahkannya ikut terapi, supaya pertumbuhan badannya bisa dihentikan.
Pada terapi awal, badan petani berusia 29 tahun itu tetap saja bertambah tinggi. Setelah tiga tahun berjuang, akhir bulan lalu dia dinyatakan benar-benar berhenti tumbuh.
Kosen mengaku sadar kalau dirinya berbeda dari kawan-kawan sejak kecil. Ketika baru masuk sekolah dasar, tingginya sudah seperti remaja SMP.
Setelah sembuh, Kosen makin bangga dengan badannya yang bagai raksasa. "Dulu saya sempat malu punya tubuh seperti ini, tapi sekarang, saya benar-benar bangga jadi manusia tertinggi di dunia," ujar Kosen.