Militer Myanmar Ancam Media Asing yang Sebut Mereka 'Junta' dan Lakukan 'Kudeta'
Otoritas militer Myanmar mengancam akan mengambil tindakan hukum terhadap media asing yang menyebut mereka sebagai “junta” dan menyebut perebutan kekuasaan yang mereka lakukan pada Februari sebagai “kudeta”.
Otoritas militer Myanmar mengancam akan mengambil tindakan hukum terhadap media asing yang menyebut mereka sebagai “junta” dan menyebut perebutan kekuasaan yang mereka lakukan pada Februari sebagai “kudeta”.
Banyak media asing, termasuk Reuters, menggunakan istilah “junta” untuk menggambarkan Dewan Pemerintahan Negara yang dipimpin tentara dan “kudeta” untuk menggambarkan penggulingan kekuasaan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi terpilih.
-
Kapan Umbul Manten ramai dikunjungi? Pada saat menjelang Bulan Ramadan, Umbul Manten sering dijadikan lokasi padusan.
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
-
Kapan Danau Masigit mulai mengering? Sudah tiga bulan terakhir lokasi itu tidak digenangi air hingga tanah di dasar danau retak-retak.
-
Di mana lokasi penemuan pangkalan militer Romawi kuno itu? Pangkalan ini ditemukan di jalur perdagangan penting zaman kuno. Arkeolog menemukan reruntuhan pangkalan legiun Romawi kuno berusia 1.800 tahun di Israel utara, seperti yang diumumkan Badan Kepurbakalaan Israel.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
Kementerian Informasi yang dikendalikan militer menerbitkan peringatan tersebut di koran mereka, Global New Light of Myanmar.
“Beberapa kantor berita asing diperingatkan tidak menggunakan dewan militer/junta militer/junta untuk pemerintah di waktu yang akan datang dan tidak mengutip dan membesar-besarkan berita palsu,” jelas pernyataan tersebut, dilansir laman Asia One, Kamis (1/7).
“Tindakan akan diambil terhadap mereka berdasarkan UU yang ada jika mereka menerapkan penggunaan yang salah, mengutip dan membesar-besarkan berita palsu dan menyebarkan informasi palsu.”
Baik direktur di Kementerian Informasi maupun juru bicara dewan penguasa menjawab telepon Reuters yang akan meminta komentar lebih jauh.
Pemerintah militer secara konsisten mengatakan pihaknya menggulingkan kekuasaan berdasarkan konstitusi, menuduh kecurangan dalam pemilu yang dimenangkan secara telak oleh Partai Liga Nasional untuk Demkrasi (NLD) yang dipimpin Aung San Suu Kyi. Tuduhan ini dibantah KPU dan pemantau internasional.
Negara-negara Barat mengecam penggulingan kekuasaan dan menyebutnya kudeta serta menerapkan sanksi terbatas pada penguasa militer.
Junta juga dikritik kelompok kebebasan pers karena menangkap sejumlah jurnalis, mencabut izin beberapa organisasi media independen dan membatasi akses internet.
Petinggi militer, Min Aung Hlaing menggambarkan media sebagai faktor penting kebebasan berekspresi dan demokrasi, sembari juga menyerukan media lokal mencegah infiltrasi ideologi asing.
Beberapa jurnalis juga masuk dalam daftar tahanan yang dibebaskan pada Rabu.
Baca juga:
Sekjen PBB Antonio Guterres Desak Junta Myanmar Bebaskan Aung San Suu Kyi
Junta Militer Myanmar akan Bebaskan 2.000 Tahanan Termasuk Demonstran Anti Kudeta
Jurnalis AS yang Ditangkap Junta Kisahkan Hari-Hari Bak Neraka dalam Penjara Myanmar
Kekerasan Militer Myanmar Bakal Makin Ganas Saat Hadapi Kelompok Pertahanan Sipil
Tentara Myanmar Bentrok dengan Milisi Anti Junta di Kota Mandalay