Myanmar bebaskan 42 tentara anak
Banyak pihak termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa terus menekan Myanmar agar tidak melibatkan anak jadi anggota militer.
Myanmar membebaskan 42 bocah bergabung dengan pasukan militer setelah banyak pihak termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menekan pemerintah negara itu untuk tidak melibatkan mereka dalam angkatan bersenjata.
Surat kabar Bangkok Post melaporkan, Senin (8/7), junta militer Myanmar dikenal dengan nama Tatmadaw telah lama dituding melanggar hak asasi dengan merekrut anak-anak memperkuat pasukan mereka.
-
Bagaimana cara budidaya opium di Myanmar saat ini? Laporan itu menyebut budidaya opium telah menjadi "semakin canggih" dan lebih produktif karena penggunaan lahan yang terorganisir rapat, sistem irigasi, dan terkadang pupuk.
-
Kenapa penyelesaian konflik di Myanmar penting? "Kita berharap persoalan di Myanmar itu segera selesai karena menyangkut kemanusiaan, menyangkut rakyat Myanmar, dan pada kenyataannya memang tidak gampang, sangat kompleks, sehingga memerlukan waktu. Dan itu bisa terjadi kalau semua stakeholders yang ada di Myanmar itu mau, memiliki kemauan yang sama untuk menyelesaikan masalah itu. Kalau ndak, memang sangat sulit," ujar Presiden.
-
Bagaimana militer Myanmar menanggapi Pemberontakan 8888? Meskipun aksi protes tersebut sebagian besar berlangsung damai, tanggapan dari pihak militer sangat brutal. Pasukan bersenjata dikerahkan untuk menekan demonstrasi dengan kekerasan, menembaki para demonstran tanpa pandang bulu.
-
Kapan Pemberontakan 8888 di Myanmar dimulai? Pemberontakan 8888 di Myanmar, yang dimulai pada 8 Agustus 1988, adalah salah satu peristiwa paling berdarah dalam sejarah negara tersebut.
-
Apa yang dimakan oleh ular piton Burma dalam kejadian langka tersebut? Peristiwa ini benar-benar buat ilmuwan melongo. Bagaimana mungkin ular piton Burma (Python bivittatus) terlihat memangsa piton batik (Malayopython reticulatus).
-
Mengapa petani di Myanmar beralih ke budidaya opium? Gangguan ekonomi, keamanan, dan tata kelola yang terjadi setelah pengambilalihan kekuasaan oleh militer pada Februari 2021 terus mendorong para petani di daerah terpencil beralih ke opium untuk mencari nafkah.
"Kami berharap Tatmadaw mempercepat pembebasan anak-anak ikut dalam militer," ujar Ashok Nigam, koordinator PBB di Myanmar.
Nigam mengatakan pihaknya senang mendengar 42 anak sudah dibebaskan dan berkumpul dengan keluarga mereka hari ini. Tak hentinya dia dan PBB menyadarkan ini tentang masa depan negara itu. Tidak boleh ada anak-anak haris menanggung kesulitan serta diambil paksa dari keluarga, teman, sekolah, dan masyarakatnya.
Tidak ada satu pun pihak membenarkan perekrutan anak-anak sebagai tentara dan kemiliteran bukan tempat baik bagi pertumbuhan mereka.
PBB tidak menyebutkan angka pasti anak bertugas di angkatan bersenjata Myanmar namun rilis tujuh tahun lalu memperlihatkan sekitar 520 bocah dipaksa bergabung dengan militer.