Nasionalisme Warga Palestina, Tolak Warga Israel Beli Rumahnya Seharga USD 100 Juta
Seorang warga Palestina menolak menjual rumahnya ke warga Israel yang ditawar dengan harga mencapai USD 100 juta.
Abdul Raouf Al-Mohtaseb, warga Hebron, Tepi Barat, Palestina, menolak semua tawaran dari warga Israel yang ingin membeli rumah dan tokonya di Hebron dengan nilai USD 100 juta. Bangunan milik Raouf ini terletak di wilayah Al Sahla dan menghadap Masjid Ibrahimi di pusat kota tua.
"Saya menolak 100 juta dolar," kata Raouf dilansir dari Middle East Monitor, Selasa (22/1). "Saya akan menolak semua uang di dunia ini. Saya tidak akan mengkhianati tanah saya atau rakyat saya. Uang itu baik, tapi kalau bersih," tambahnya.
-
Bagaimana tanggapan Inggris terhadap konflik Israel-Palestina? Sejauh ini Inggris pun bersikap tengah dalam menyikapi konflik Israel-Palestina. Meski pembantaian di depan mata, Inggris justru tetap menjaga 'kemesraan' dengan Israel. Lewat pernyataan kantor PM Inggris pada Minggu (7/7), Starmer disebut telah berkomunikasi dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk segera melakukan gencatan senjata."Dia kemudian menegaskan kebutuhan yang jelas dan mendesak untuk gencatan senjata, pelepasan sandera, serta peningkatan segera volume bantuan kemanusiaan terhadap warga sipil," dikutip Anadolu Agency.Starmer juga mengucapkan terima kasih kepada Netanyahu atas ucapan selamat yang diberikan kepadanya usai dilantik menjadi PM Inggris yang baru. Dirinya pun berharap bisa lebih memperdalam hubungan akrab antara Inggris dan Israel.
-
Apa masalah utama yang memicu konflik Israel dan Palestina? Konflik Palestina dan Israel, hingga kini masih menjadi isu kemanusiaan yang belum berakhir. Konflik yang bermula sejak tahun 1947 ini bahkan masih sering memanas. Di mana penduduk Israel terus berusaha menguasai wilayah yang seharusnya menjadi hak dari warga negara Palestina.
-
Di mana kejadian tentara Israel melempar jasad warga Palestina terjadi? Dilansir Middle East Eye, video tersebut memperlihatkan tiga tentara memanjat ke atas atap, memegangi mayat-mayat dan melemparkannya satu per satu dari atas atap.
-
Apa yang dirindukan Palestina dalam puisi ini? Negeri ini merindukan kedamaian yang tak tergoyahkan.
-
Bagaimana semangat Palestina diungkapkan dalam puisi ini? Tapi semangat Palestina tak pernah lunturMereka tetap teguh, berjuang dengan harapan.
-
Apa yang dilakukan tentara Israel terhadap tahanan Palestina? Dengan posisi tangan terikat dan tanpa busana, para tahanan tersebut diperdaya sebagai perisai hidup untuk masuk ke rumah dan terowongan hancur di Jalur Gaza.
Kepada Al-Mayadeen TV, Raouf menyampaikan tawaran tersebut awalnya sebesar USD 6 juta, sebelum dinaikkan menjadi USD 40 juta dan akhirnya mencapai USD 100 juta. Dia menekankan tak akan mengubah sikapnya dan tetap akan menjaga Masjid Ibrahimi.
Pemukim Israel di kota itu mengatakan kepadanya mereka dapat memfasilitasi perjalanannya ke Australia atau Kanada untuk menjalani kehidupan baru dan menjalankan bisnis baru. Namun Raouf juga menolak tawaran tersebut.
Raouf menekankan, semakin tinggi tawaran warga Israel terhadap bangunannya, dia merasa semakin mencintai tanah Palestina. Dia mengatakan memiliki 20 cucu yang dia harap akan menghabiskan hidupnya di Hebron.
"Saya menghabiskan masa kanak-kanak di sini, tapi cucu-cucu saya kehilangan (wilayah) ini," keluhnya.
Dalam wawancara lain, Raouf juga menjelaskan penderitaan warga Palestina di Hebron akibat pendudukan Israel. "Suatu kali, saya pergi ke Yordania, tetapi saya merasa sangat sedih pada hari berikutnya dan saya memotong perjalanan singkat saya dan kembali ke Hebron," jelasnya. "Tapi kami hidup di penjara yang sesungguhnya," tambahnya.
Dia mengatakan, seorang penduduk Israel bernama Boaz pernah mendatanginya dan menawar rumahnya dengan harga USD 30 juta. Lalu dia membawa Boaz ke rumahnya dan menunjuk ke batu bata, bertanya kepadanya, "Untuk batu bata manakah Anda akan membayar 30 juta dolar?," Boaz menjawab: "Saya ingin membeli seluruh rumah." Kemudian Raouf menjawab: "Uang 30 juta dolar tidak cukup untuk harga satu batu bata".
Baca juga:
Mahathir Mohamad: Tak Ada Tempat Bagi Atlet Israel di Malaysia
Deretan Arsitek Di Balik Pembersihan Etnis Palestina
Anggota Kongres Amerika Serikat Rashida Tlaib Hapus Israel dari Peta di Kantornya
Palestina Sebut Penggalian di Yerusalem Program Yahudisasi & Pembersihan Etnis
Israel Negara Paling Banyak Dikecam PBB di 2018
Netanyahu Sebut Brasil Bakal Pindahkan Kedutaan Besarnya ke Yerusalem