Organisasi Islam dunia minta Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi dicabut
Organisasi Islam dunia minta Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi dicabut. Organisasi Pendidikan, Ilmu, dan Budaya Islam (ISESCO) kemarin menyerukan agar KOmite Nobel Norwegia segera mencabut anugerah Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi yang dia peroleh pada 1991.
Organisasi Pendidikan, Ilmu, dan Budaya Islam (ISESCO) kemarin menyerukan agar KOmite Nobel Norwegia segera mencabut anugerah Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi yang dia peroleh pada 1991.
Dikutip dari laman Xinhua, Rabu (6/9, dalam pernyataannya ISESCO menyatakan Suu kyi "sudah tidak berhak menyandang gelar itu karena apa yang dia lakukan di negaranya, di bawah kepemimpinannya, terhadap warga minoritas muslim Rohingya."
ISESCO adalah lembaga didirikan oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI) pada Mei 1979 dan mempunyai 52 negara anggota. Organisasi ini bermarkas di Rabat, Maroko dan diketuai oleh Abdulaziz Utsman Altwaijri.
Selanjutnya ISESCo menyatakan, "Tindakan Myanmar itu bertentangan dengan semangat Nobel Perdamaian."
Tak hanya itu, ISESCO juga mendesak komunitas internasional untuk segera campur tangan demi dihentikannya kekerasan dan pelanggaran hak asasi terhadap muslim Rohingya di Myanmar.
Aung San Suu kyi, perempuan 72 tahun yang menjabat sebagai Penasihat Negara itu, saat ini dalam tekanan dunia internasional karena apa yang terjadi di Myanmar. Dia selama ini lebih banyak bungkam atas penindasan dialami warga minoritas muslim Rohingya di Negara Bagian Rakhine.
Seiring makin parahnya krisis Rohingya, pengguna dunia maya juga mendesak agar Nobel Perdamaian Suu kyi dicabut.
Dalam situs penggalang suara petisi daring change.org, sudah 292 ribu orang menyatakan setuju agar gelar bergengsi Suu kyi itu dicabut.
"Aung San Suu Kyi harus mengembalikan hadiah Nobelnya. Dia sama sekali tidak layak mendapatkannya," tulis akun @alsoknownaszaz di media sosial Twitter.
Baca juga:
Malaysia desak Suu Kyi jangan tutup mata soal Rohingya
Aung San Suu Kyi dinilai tak layak terima Nobel Perdamaian
Nestapa muslim Rohingya kelelahan usai arungi lautan demi kabur ke Bangladesh
Relawan Malta kirim kapal selamatkan pengungsi Rohingya
Ada yang menggoyang Jokowi dan sentimen agama lewat Rohingya
-
Apa yang dilakukan Rohingya ini? Anggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
-
Bagaimana situasi Rohingya di Bangladesh? Pemerintah Bangladesh telah berupaya untuk menangani masalah keamanan ini dengan meningkatkan patroli dan keamanan di sekitar kamp-kamp pengungsian.
-
Dimana sebagian besar Rohingya tinggal di Myanmar? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Dimana Rohingya itu ditemukan? Anggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
-
Apa sebenarnya itu Rohingya? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Kenapa Rohingya melarikan diri dari Myanmar? Mereka telah menghadapi diskriminasi, kekerasan, dan penganiayaan dari pemerintah dan mayoritas Buddhisme Rakhine.