Parlemen AS Serukan Trump Dimakzulkan karena Hasut Kerusuhan di Gedung Capitol
Ketua Senat yang berasa dari Partai Demokrat Chuck Schumer dalam pernyataannya kemarin mengecam tindakan "pemberontakan" di Gedung Capitol lantaran dihasut Presiden Trump.
Sejumlah anggota parlemen Amerika Serikat--termasuk pimpinan Partai Demokrat--menyerukan Presiden Donald Trump dilengserkan lewat pemakzulan atau Amandment 25th Konstitusi setelah kerusuhan para pendukung Trump di Gedung Capitol kemarin.
Ketua Senat yang berasa dari Partai Demokrat Chuck Schumer dalam pernyataannya kemarin mengecam tindakan "pemberontakan" di Gedung Capitol lantaran dihasut Presiden Trump.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
"Sang presiden seharusnya tidak lagi menjabat satu hari pun," Ketua DPR Nanzy Pelosi juga ikut menyerukan hal senada dalam jumpa pers kemarin.
"Saya bergabung dengan pemimpin Demokrat di Senat untuk menyerukan Wakil Presiden mencopot Presiden lewat pengajuan Amandment 25th," ujar Pelosi, seperti dilansir laman CNN, Jumat (8/1). "Jika wakil presiden dan Kabinet tidak bertindak, Kongres kemungkinan akan bersiap menggelar proses pemakzulan atas desakan saya dan rakyat Amerika."
Pengajuan Amandment 25th membutuhkan persetujuan Wakil Presiden dan mayoritas suara Kabinet untuk mencopot Trump dari jabatannya atas alasan ketidakmapuan untuk "melepaskan kekuasaan dan melaksanakan tugas kepresidenan". Pejabat pemerintah mengatakan kepada CNN, sejauh ini Wakil Presiden Mike Pence belum membahas soal Amandment 25th dengan sejumlah menteri kabinet.
Dalam jumpa pers, Schumer mengatakan dia dan Pelosi sudah mencoba menghubungi Pence untuk mengajukan Amandment 25th guna melengserkan Trump dari jabatannya, tapi mereka disuruh menunggu sampai 25 menit lamanya dan kemudian dikatakan dia tidak akan menjawab telepon itu. Schumer menuturkan jika wakil presiden dan Kabinet tidak mencopot presiden, Kongres akan berembuk untuk memakzulkan Trump "SEGERA". CNN sudah menghubungi kantor wakil presiden untuk meminta tanggapan.
Pada jumpa pers terpisah, Pelosi menyebut Trump "sosok yang berbahaya dan tidak seharusnya melanjutkan tugas kepresidenan."
"Ini darurat. Ini keadaan yang sangat darurat," kata dia.
Ketika ditanya berapa lama Pelosi akan menunggu jika Amandment 25th diajukan sebelum memproses pemakzulan, Pelosi mengatakan, "Waktunya memang hanya 13 hari lagi jadi setiap hari akan mencemaskan bagi Amerika. "Anggota DPR sangat-sangat ingin memakzulkan presiden. Telepon saya berdering-dering, mereka menyerukan 'makzul, makzul, makzul."
(mdk/pan)