Paus Fransiskus kritik kebijakan Trump soal imigrasi
Paus Fransiskus mengkritik kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang ingin memisahkan keluarga imigran di perbatasan Meksiko. Menurutnya, populisme bukanlah jawaban atas masalah imigrasi di dunia.
Paus Fransiskus mengkritik kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang ingin memisahkan keluarga imigran di perbatasan Meksiko. Menurutnya, populisme bukanlah jawaban atas masalah imigrasi di dunia.
"Pemisahan anak-anak dari orangtua mereka bertentangan dengan nilai-nilai di agama Katolik dan tidak bermoral. Masalah imigrasi memang tidak mudah, tetapi populisme bukanlah solusi," katanya melalui sebuah wawancara, dikutip dari Reuters, Kamis (21/6).
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Mengapa Presiden Jokowi memanggil para menteri dan tokoh terkait kedatangan Paus Fransiskus? Presiden Joko Widodo atau Jokowi memanggil sejumlah menteri dan tokoh terkait kesiapan kedatangan Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus ke Indonesia, Senin (3/6/2024).
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Siapa yang menyambut hangat kedatangan Paus Fransiskus? Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyatakan seluruh bangsa Indonesia menyambut hangat kedatangan pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus ke Indonesia.
Pernyataan Paus merujuk pada kebijakan imigrasi yang dibuat Trump tanpa mempertimbangkan rasa toleransi. Pihak berwenang AS diketahui berencana untuk menuntut semua imigran yang tertangkap menyebrangi perbatasan Meksiko secara ilegal.
Selain itu, para imigran dewasa yang tertangkap akan dijebloskan ke penjara sementara anak-anak mereka aku dikirim ke tempat penampungan milik pemerintah.
Kebijakan ini telah menimbulkan kecaman dari publik dan AS sendiri dikecam oleh pihak internasional, terutama saat video anak-anak yang ditahan di rumah berlantai beton sambil menyuarakan tangis itu merebak di dunia maya.
Selain Paus, para Uskup Katholik AS bergabung dengan pemimpin agama lain di negara tersebut ikut mengutuk kebijakan tersebut.
Baca juga:
Ini penampungan anak-anak imigran gelap Meksiko yang terpisah dari orang tua
Trump tak akan biarkan AS jadi 'kamp pendatang'
Aksi imigran gelap kucing-kucingan dengan polisi perbatasan AS
Cara polisi Prancis gusur ratusan imigran yang tinggal di kolong jembatan
Malaysia gagalkan penyelundupan 131 imigran Sri Lanka
Mengaku warga Rohingya, enam WN Bangladesh diselundupkan ke Indonesia
Punya KTP Indonesia, imigran gelap asal Nepal ditangkap saat buat paspor